DeepSeek Naik Daun, Nilai Saham Nvidia dan Raksasa Teknologi AS Terpuruk

DeepSeek, chatbot AI asal Cina dengan biaya pengembangan rendah, menjadi aplikasi gratis terpopuler di AS. Dampaknya, nilai saham Nvidia, Microsoft, dan Google anjlok.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Jan 2025, 15:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 15:30 WIB
DeepSeek AI
DeepSeek AI (Foto: deepseek.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas DeepSeek yang makin meningkat dilaporkan telah berdampak pada sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), bahkan disebut-sebut memicu kekhawatiran di sejumlah investor asal AS dan Eropa.

Alasannya, DeepSeek yang baru saja meluncur ini telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS dalam waktu singkat.

Tidak hanya itu, chatbot ini dilaporkan telah dikembangkan dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Kondisi ini pun berdampak pada pasar saham.

Dilaporkan, Nvidia bersama dengan perusahaan teknologi lain yang terhubung dengan AI seperti Microsoft dan Google, mengalami penurunan nilai saham pada Senin.

Mengutip dari BBC, Selasa (28/1/2025), saham Nvidia tercatat turun 16,9 persen, sedangkan Microsoft dan Alphabet masing-masing turun 2,14 persen dan lebih dari 4 persen.

Untuk diketahui, DeepSeek diklaim menggunakan model open source bernama DeepSeek-V3 yang dikembangkan dengan biaya sekitar USD 6 juta. Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang menghabiskan hingga miliaran dolar.

Menurut para peneliti DeepSeek, biaya rendah ini dimungkinkan karena mereka memanfaatkan teknologi yang sudah ada serta source code terbuka yang dapat digunakan dan dimodifikasi siapa saja secara gratis.

Kendati demikian, klaim tersebut menuai perdebatan di komunitas AI. Beberapa pihak mempertanyakan apakah model tersebut benar-benar bisa bersaing dengan teknologi lebih mahal yang didukung infrastruktur canggih.

Di sisi lain, DeepSeek-R1 sebagai salah satu produk perusahaan tersebut, diklaim memiliki performa yang sebanding dengan model terbaru Open AI dalam sejumlah tugas seperti matematika, pemrograman, dan pemahamanan bahasa alami.

 

Hadir di Tengah Pembatasan Chip AI dari AS ke Cina

Mengenal Liang Wenfeng Pendiri Deepseek, Kecerdasan Buatan Besutan Tiongkok yang Bikin Amerika Panik
Mengenal Liang Wenfeng Pendiri Deepseek, Kecerdasan Buatan Besutan Tiongkok yang Bikin Amerika Panik (doc: X)... Selengkapnya

Munculnya DeepSeek ini kian mencuri perhatian, karena terjadi di tengah upaya pembatasan ekspor teknologi chip canggih dari Amerika Serikat ke Cina.

Dengan pembatasan ini, pengembang AI di Cina pun disebut berbagai sumber daya serta mengadopsi pendekatan baru yang memungkinkan pengembangan model AI dengan kebutuhan daya komputasi lebih rendah.

Kondisi ini disebut mengancam dominasi perusahaan AI asal AS yang telah menginvestasikan dana besar dalam membangun infrastruktur mahal.

Sebagai contoh, OpenAI dan perusahaan lain telah mengumumkan rencana investasi sebesar USD 500 miliar untuk membangun infrastruktur AI di AS.

Menurut Presiden Donald Trump, ini merupakan proyek infrastruktur AI terbesar sepanjang sejarah.

Di sisi lain, meski menawarkan alternatif, analis memperingatkan model berbiaya rendah seperti DeepSeek dapat mengganggu ekosistem investasi dalam rantai pasokan AI global.

DeepSeek: Kompetitor ChatGPT Asal Tiongkok dan Bagaimana Cara Pakainya

Mengutip Gizchina, Selasa (28/1/2025), DeepSeek merupakan pusat penelitian AI yang berbasis di Tiongkok. Riset ini didanai oleh High-Flyer Capital Management dan mendapatkan perhatian karena model AI-nya yang dinilai inovatif.

Dua model AI yang dianggap begitu maju adalah DeepSeek R1 dan DeepSeek-V3. Salah satu hal yang membuat DeepSeek AI cukup menarik adalah pendekatan open-source nya.

Hal ini memungkinkan pengguna memakai bahkan memonetisasi model-model ersebut. Filosofi open source ini pun mendorong adopsi model AI DeepSeek ke tingkat yang lebih luas sekaligus fleksibel.

Bagaimana Cara Pakai DeepSeek AI?

Pengguna bisa mengakses DeepSeek R1 melalui chat.deepseek.com. Pertama-tama, pengguna ataupun pengembang akan diminta untuk membuat sebuah akun gratis.

Ketika pengguna sudah login, pengguna bisa memakai API untuk mengerjakan berbagai tugas. API tersebut mengikuti berbagai kustomisasi untuk bisa memenuhi kebutuhan pengguna (atau pengembang) yang mungkin cukup spesifik.

DeepSeek sendiri telah merilis enam versi distilisasi dari model mereka. Jangkauannya dalam ukuran parameter adalah dari 1,5 miliar hingga 70 juta parameter. Meski punya parameter lebih kecil, hal ini membuat DeepSeek jadi memiliki performa efisien.

DeepSeek R1 digadang-gadang memiliki performa yang baik dalam pengujian benchmarknya. Tingkat suksesanya mencapai 79,8 persen pada AIME 2024 benchmark.

Angka ini melampaui model OpenAI o1-1217, secara matematis, pembuatan kode, dan tugas-tugas penalaran.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya