Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai Meta yang melakukan PHK 4.000 karyawan menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (10/2/2025) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Motorola yang comeback di pasar ponsel Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Meta PHK 4.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Terungkap dari Bocoran Memo Internal
Perusahaan internet dan jejaring media sosial Meta Platform, Inc (Meta) yang merupakan induk Facebook dkk dikabarkan akan melakukan PHK karyawan.
Mengutip Business Insider, Senin (10/2/2025), setidaknya hampir 4.000 karyawan yang akan terdampak kebijakan PHK ini. Jumlah tersebut setara dengan 5 persen karyawan.
Laporan Mint menyebut, PHK akan dilakukan pada 10 Februari 2024. Informasi ini berdasarkan memo internal yang bocor dan dilihat oleh Business Insider.
Karyawan yang terdampak PHK ini disebut berada di berbagai negara. Business Insider mengungkap, mereka yang berada di Asia Pasifik mendapatkan informasi PHK lebih dahulu, diikuti pekerja di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
Karyawan di Eropa seperti di Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda akan dikecualikan dari PHK karena peraturan setempat akan mengikuti proses manajemen kinerja setempat.
Langkah Meta PHK karyawan ini dilakukan saat perusahaan teknologi ini mengambil sikap tegas terhadap karyawan berkinerja buruk.
Business Insider melaporkan, PHK juga dilakukan sebagai upaya Meta mempersiapkan keuangan mereka untuk rencana investasi kecerdasan buatan besar-besaran tahun ini.
Laporan tersebut mengutip pernyataan dari CEO Meta Mark Zuckerberg. Saat itu, Zuckerberg mengatakan kepada stafnya pada Januari lalu melalui memo internal, bahwa perusahaan akan meningkatkan standar dan mengambil langkah cepat untuk menyingkirkan karyawan berkinerja buruk.
Â
2. Motorola Comeback di Indonesia, bakal Rilis HP Android Apa?
Motorola comeback di Indonesia! Setelah absen dari pasar Tanah Air kurang lebih setahun, brand asal Amerika Serikat ini memberi sinyal kuat siap hadir dalam waktu dekat ini.
Hal ini terungkap dari situs resmi Motorola Indonesia dengan tagline "hello moto, hello Indonesia", dan memperlihatkan gambar tangan menyingkap tabir dengan latar belakang ikon budaya Indonesia seperti Monas, Candi Prambanan, hingga Rumah Gadang.
Tak hanya itu, kehadiran akun Instagram resmi Motorola Indonesia yang dibuat enam hari lalu semakin memperkuat dugaan merek legendaris itu akan segera meluncurkan produk terbarunya di Tanah Air.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram mereka, kuat dugaan Moto G45 akan menjadi ponsel pertama Motorola saat comeback ke pasar Indonesia.
Lalu seperti apa spesifikasi Motorola Moto G45? Dikutip GSM Arena, ponsel ini hadir dengan layar berukuran 6,5 inci.
Untuk performa sehari-hari, ponsel ini mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 6s Gen 3, RAM 4GB/8GB, dan memori internal berkapasitas 128GB (tersedia slot microSD).
Dalam hal fotografi, kamera Moto G45 mengandalkan dua kamera yang masing-masing berkemampuan 50MP (wide) dan 2MP (macro), dan 16MP untuk keperluan selfie.
Moto G45 ditenagai baterai 5000mAh yang diklaim bisa bertahan lebih dari seharian penuh dalam pemakaian normal, dan sudah beroperasi dengan Android 14.
Â
Advertisement
3. Komdigi bakal Panggil Platform Digital, Bahas Regulasi Perlindungan Anak
Sejumlah Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) akan dipanggil ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk pembahasan lanjutan tentang penguatan regulasi perlindungan anak di ruang digital.
Mengutip Antara, Senin (10/2/2025), Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Komdigi Molly Prabawaty mengatakan, dalam focus group discussion lanjutan, platform digital diundang untuk memberikan masukan-masukan terkait regulasi perlindungan anak di dunia maya.
"Jadi, semua kami dengar masukannya, dari pendidikan tentunya guru, kemudian anak, suara anak kita dengar. Lalu dari platform-platform digital-nya. Ini nanti akan bertahap begitu ya untuk FGD-FGD lanjutannya," kata Molly beberapa waktu lalu.
Adapun menurutnya, payung hukum dari regulasi perlindungan anak terdapat di UU ITE Nomor 1 tahun 2024. Sementara, turunannya adalah Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP).
Molly mengatakan, RPP tersebut sudah lama berproses dan diharmonisasi kepada Kementerian Hukum. Lalu proses selanjutnya ada di Sekretariat Negara (Setneg).
"Kami mau menyisipkan untuk perlindungan anak di ruang digital, di dalam PP kami berharap nanti PP-nya segera diketok dan disahkan," ujarnya.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)