Onno W. Purbo: Kalau Mau Aman Jangan <i>Nge-root</i>

Meski rooting dianggap legal, Onno menyarankan agar pengguna menggunakan aplikasi saja jika ingin aman.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 05 Sep 2013, 17:01 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2013, 17:01 WIB
onno-w.-purbo-130624b.jpg

Istilah rooting mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian pengguna perangkat Android yang suka ngoprek. Meski masih ada kontroversi terkait legalitasnya, tak sedikit pengguna yang 'cuek' me-root perangkat Android miliknya.

Pakar Teknologi Informasi Indonesia Onno W. Purbo menganggap, rooting adalah kegiatan yang sah-sah saja dilakukan asalkan pengguna tahu apa resiko yang akan dihadapinya jika melakukan rooting.

"Buat saya rooting itu legal saja, cuma resikonya vendor gak mau benerin jika perangkat yang di-root gagal berfungsi," tegas Onno yang dihubungi tim Tekno Liputan6.com melalui pesan elektronik.

Memang, para produsen perangkat melakukan langkah-langkah proteksi dan pembatasan akses terhadap software pada perangkat besutan mereka. Proteksi itu dilakukan untuk melindungi produk dan keuntungan mereka. Karena itulah vendor biasanya 'tidak suka' kalau pengguna me-root perangkat mereka.

Mayoritas vendor perangkat umumnya memiliki kebijakan untuk menghapus jaminan garansi pada perangkat yang sudah menjalani proses rooting. Onno menyarankan agar pengguna menggunakan aplikasi saja jika ingin aman.

"Kalau mau aman jangan nge-root, pakai apps yang biasa saja. Saya malah lagi mau nge-flash OS, bukan root lagi. Tapi banyak kok reparasi handphone di Indonesia. Jadi cuek saja kalau memang mau nge-root," ujar Onno.

Jika berhasil me-root perangkat Android, pengguna nantinya tidak hanya dapat menggunakan aplikasi yang tadinya tidak bisa, tetapi juga dapat menghapus bloatware, meningkatkan performa perangkat dan masa pakai baterai. Namun perlu diingat, sebelum mengoprek perangkat Android Anda, jangan lupa mem-backupnya.

(dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya