Liputan6.com, Ternate - Sejak erupsi terakhir pada 18 Juli 2015 atau tepatnya hari kedua Lebaran, pagi ini Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 700 meter. Sejumlah jadwal penerbangan terganggu. Sementara itu dampak abu Gunung Raung juga masih menghambat aktivitas warga.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (20/7/2015), kepulan asap disertai abu vulkanik setinggi 700 meter kembali terlihat dari puncak Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara, Senin pagi. Sejumlah gempa tremor terjadi dan menempatkan gunung tertinggi di Maluku ini pada status waspada level 2.
Debu tertiup angin ke arah barat laut Kota Ternate dan menguyur sejumlah pemukiman warga seperti Kelurahan Taduma, Togafo, Tekome, dan Loto.
Data seismograf di Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama mencatat, semburan asap disertai debu yang terjadi sejak Minggu 19 Juli 2015v malam dan berlanjut hingga pagi tadi, mengganggu jadwal penerbangan. Penumpang pun menumpuk di Bandara Sultan Babullah, Ternate.
Sementara di Situbondo, Jawa Timur, hujan abu vulkanik Gunung Raung mengganggu aktivitas lalu lintas. Sejumlah polisi lalu lintas disiagakan untuk mengantisipasi kecelakaan karena jarak pandang yang sangat minim. Polisi pun membagikan masker agar pengguna jalan terhindar dari masalah pernafasan. (Nda/Yus)
Energi & Tambang