Liputan6.com, Surabaya - 286 Warga Kelurahan Loto yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara yang terjadi kemarin atau Sabtu 18 Juli 2015 langsung dievakuasi ke Markas Komando (Mako) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ternate.
Menurut Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, evakuasi tersebut dibantu seluruh pasukan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Lanal Ternate.
"Dengan aktivitas Gunung Gamalama tersebut, maka Pangarmatim Laksda TNI Darwanto diwakili Komandan Lanal Ternate Lekol Laut (P) Joko Prijatin turut menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanganan erupsi Gunung Gamalama bersama dengan Walikota Ternate Burhan Abdulrahman, serta dihadiri Porkompimda Ternate yang berjumlah sekitar 30 orang," ucap Maman dalam keterangan tertulis di Surabaya, Minggu (20/7/2015).
Dia menambahkan, aktivitas Gunung Gamalama yang berstatus Waspada atau level II mengeluarkan embusan asap putih tebal sampai kelabu tebal dengan tekanan lemah. Asap solfatara ini setinggi 300 sampai 600 meter di atas puncak atau rekahan bagian barat.
"Dengan 9 kali gempa embusan amplituda maksimum 1,5 mm, durasi 27-87,70 per detik," imbuh Maman.
Sementara warga Kelurahan Togfo dan penduduk Takome akan dievakuasi kemudian. Adapun tiga lokasi disiapkan sebagai cadangan tempat pengungsian, yakni SMK 2, aula Sanggar Kegiatan Belajar, dan Kantor Dinas Perikanan Ternate.
"Pada kesempatan tersebut Walikota Ternate beserta Porkopimda juga meninjau warga yang berada di Lanal Ternate," beber dia.
Selama berada di penampungan warga diberikan fasilitas berupa makan dan minum serta kebutuhan lain oleh pihak Lanal Ternate. "Agar selama di penampungan, warga tidak terganggu baik secara psikologis dan secara psikis oleh pihak Lanal Ternate," pungkas Maman Suherman. (Ans/Yus)
Energi & Tambang