Rencana Ahok Ubah Kampung Atlet Jadi Rusun Dinilai Pemborosan

Sebab, pemprov harus membangun kembali wisma serupa bila Jakarta kembali menjadi tuan rumah ajang internasional.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2015, 12:25 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 12:25 WIB
Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
M Taufik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana mengubah peruntukan Kampung Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi rumah susun kelas menengah. Rencana ini tidak sepenuhnya disetujui DPRD DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik, menilai pengalihan peruntukan itu bisa menimbulkan pemborosan di kemudian hari. Sebab, pemprov harus membangun kembali wisma serupa bila Jakarta kembali menjadi tuan rumah ajang internasional.

"Kalau nanti membangun semacam Wisma Atlet lagi, itu akan menjadi pemborosan," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2015).

Sebagai gantinya, politikus Gerindra itu menyarankan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang ditunjuk sebagai kontraktor Kampung Atlet untuk membuat bangunan temporer. Mumpung, lanjut dia, pembangunan belum dimulai.

Dia menegaskan pengalihan status Kampung Atlet yang dipaksakan bisa menimbulkan gejolak.

"Itu bisa menimbulkan perdebatan setelah tidak dipakai lagi untuk Asian Games. Awalnya, dipakai jadi Wisma Atlet, kemudian diubah menjadi rusun. Masyarakat bisa menuntut karena sekarang sudah pintar-pintar," tambah Taufik.

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rp 32 miliar untuk membangun Kampung Atlet. Dana ini diberikan kepada PT Jakpro dalam bentuk penyertaan modal pemerintah (PMP). Kampung Atlet ini akan dibangun di lahas 11,5 hektare yang diberikan oleh Sekretariat Negara kepada Pemprov DKI Jakarta. Tak kurang dari 7 tower akan dibangun dan dapat menampung 14.000 atlet. (Bob/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya