Jakarta - Arab Saudi, Jepang, dan Bahrain menampilkan hal beda di cabor sepak bola putra Asian Games 2018. Di saat kontestan lain menggunakan 100 persen pemain berusia di bawah 23 tahun atau bahkan memanfaatkan slot tiga pemain senior dalam tim, tiga negara itu mengirim tim U-21.
Dari data yang diperoleh Bola.com, tim Arab Saudi, Jepang, dan Bahrain di Asian Games 2018, 100 persen diperkuat pemain pemain di bawah 21 tahun.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Dari kuota 20 pemain dalam satu tim di Asian Games 2018, Jepang diperkuat tujuh pemain berusia 21 tahun, sisanya dihuni pemain kisaran usia 19 dan 20 tahun.Â
Advertisement
Tak beda jauh, Arab Saudi diperkuat delapan pemain berusia 21 tahun ditambah pemain berusia 19 dan 20 tahun, sedangkan Bahrain bahkan membawa satu pemain berusia 21 tahun. Skuat Bahrain didominasi pemain berusia 18-20 tahun.
Meski dari segi usia di bawah kontestan lain, kiprah Arab Saudi, Jepang, dan Bahrain di pentas sepak bola terbesar di Asia kali ini pantas menjadi sorotan. Ketiga negara itu lolos ke fase 16 besar.
Jepang jadi runner-up Grup D dengan koleksi poin enam dari tiga pertandingan, di bawah Vietnam yang berstatus finalis Piala AFC U-23 2018 ditambah tiga pemain senior.
Statistik Jepang juga tak bisa dipandang enteng. Pasukan asuhan pelatih Hajime Moriyasu ini mampu mencetak lima gol dan hanya kebobolan sebiji gol.
Sedangkan Arab Saudi, meski masuk dari jalur tim berperingkat ketiga terbaik, memiliki perolehan poin sama seperti juara maupun runner-up Grup F.
Persaingan di Grup F memang ketat lantaran empat tim memiliki poin sama, yakni empat. Hanya agresivitas serta selisih gol yang membedakan keempatnya.
Arab Saudi berada di posisi ketiga, kalah selisih gol dengan Iran (juara grup) dan Korea Utara (runner-up). The Young Falcons mencetak tiga gol namun kebobolan dalam jumlah sama.
Tantangan 16 Besar
"Kami di sini, bermain dengan tim U-21 di turnamen untuk tim U-23. Tapi, saya percaya dengan pemain-pemain saya. Saya sudah bekerja dengan mereka di Piala Dunia U-23 2017 Korsel dan tim ini, adalah masa depan Arab Saudi. Saya tak menyangsikan hal ini," tutur Saad Al Shehri, seperti dikutip dari Arab News.
"Pemain butuh pengalaman lebih, lebih banyak pertandingan dan turnamen yang ketat. Namun, kami semua percaya pada mereka dan kami pekerjaan kami akan terus berlanjut di jalur ini. Inilah skuat yang kami inginkan lolos untuk Olimpiade 2020 Tokyo," lanjut sang pelatih.
Sedangkan Bahrain, merebut satu tiket di babak 16 besar dengan status satu di antara empat tim berperingkat ketiga terbaik. Bahrain mengoleksi poin empat, dengan koleksi gol lima namun kebobolan 10 gol.
Setelah digulung 0-6 oleh Korea Selatan di laga pertama (15/8/2018), Bahrain bangkit dengan menahan Kirgizstan di laga kedua (17/8/2018) dan mengalahkan Malaysia di laga terakhir penyisihan Grup E dengan skor 3-2 (20/8/2018).
Pada laga terakhir, Malaysia memang melakukan rotasi besar-besaran. Pelatih Ong Kim Swee hanya menyisakan tiga pemain inti dengan memberi kesempatan pemain lapis kedua untuk turun.
Meski begitu, Bahrain layak mendapat apresiasi karena mereka mampu bangkit setelah kebobolan lebih dulu dan bahkan menutup pertandingan dengan kemenangan, yang berujung tiket ke fase gugur.
Di babak 16 besar, tantangan ketiga tim itu tentu lebih besar. Sepak terjang Jepang, Bahrain, dan Arab Saudi pantas mendapat sorotan lebih. Jepang akan bersua Malaysia, Arab Saudi akan menantang China, serta Bahrain mencoba menjinakkan Vietnam.Â
Mampukah tiga tim U-21 itu terus berkiprah di Asian Games 2018? Tunggu saja saat fase 16 besar bergulir, Kamis (23/8/2018) dan Jumat (24/8/2018).
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement