Juara Dunia Balap Sepeda Puji Venue Asian Games Jakarta International Velodrome

Juara dunia balap sepeda tujuh kali, Frederic Magne terkesan dengan Jakarta International Velodrome yang jadi venue Asian Games 2018.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Agu 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 18:30 WIB
Dua Atlet Putri Gagal Melaju ke Final Sepeda Trek Asian Games 2018
Atlet Elga Kharisma Novanda (kiri) saat turun nomor keirin putri di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Selasa (28/8). Elga mencatatkan waktu terbaik kelima. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur World Cycling UCI (persatuan balap sepeda dunia), Frederic Magne, memuji arena balap Jakarta International Velodrome yang menggelar Asian Games 2018.

Dia sudah meninjau langsung Jakarta International Velodrome. Kedatangannya ke arena Velodrome memiliki dua tujuan, yakni pertama untuk mengevaluasi level dari atlet yang berlaga di balapan sepeda track Asian Games.

"Sejauh ini, saya sangat terkesan dengan level para atlet," ujar Magne.

"Saya datang ke sini untuk mengevaluasi fasilitas ini dan sejauh ini saya benar-benar terkesan dengan semua fasilitas yang ada," ujarnya menambahkan.

Bagi juara dunia tujuh kali balapan sepeda track itu, Indonesia menjadi bagian penting perkembangan sepeda track di kawasan Asia. Bahkan, kualitas Jakarta International Velodrome sudah di level standard.

Magne juga telah meninjau arena BMX yang berada di Pulomas, Jakarta Timur. "Arena BMX ini berkelas dunia dan saya harus akui, kalian memiliki level velodrome yang berbeda, dan velodrome ini memiliki level kelas atas," kata Magne.

Selain itu, Velodrome yang menghabiskan 40 juta dolar AS untuk renovasi tersebut, memiliki karakter track yang cepat.

"Saya harus akui semua ekspektasi saya setelah berkunjung di sini luar biasa, jauh dari apa yang saya bayangkan tadinya," kata Magne.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Puas

Dua Atlet Putri Gagal Melaju ke Final Sepeda Trek Asian Games 2018
Atlet Crismonita Dwi Putri (kanan) saat turun nomor keirin putri di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Selasa (28/8). Crismonita selisih waktu 0,285 detik dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Hong Kong. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari menyambut baik hasil evaluasi Magne. Arena velodrome memang belum lama rampung, tinggal bagaimana nanti menambah fasilitas pendukung, seperti kamar atau hotel untuk atlet di sekitar venue sebagai salah satu syarat.

"Frederic adalah tujuh kali juara dunia, kalau dia suka dengan track kita, berarti memang track kita benar-benar bagus," kata Okto Okto mengungkapkan harapannya ke depan, dengan kerja sama Pemerintah DKI, arena Velodrome nantinya bisa menjadi pusat balapan di Asia.


Diresmikan Gubernur DKI

Sebelumnya, saat meresmikan Jakarta International Velodrome, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan arena balap sepeda velodrome merupakan arena balap sepeda terbaik se-Asia hari ini.

"Insyaallah ini fasilitas yang world class. Tantangannya adalah pada perawatan dan pemanfaatan. Kita tahu ini digunakan dalam kegiatan Asian Games. Tapi tentu tidak cukup hanya selesai pada saat Asian Games selesai. Justru ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Anies, 15 Agustus lalu.

Venue yang dibangun oleh Wika selama dua tahun itu sudah mendapat sertifikasi dari Union Cycliste Internationale (UCI) dengan kategori 1 atau tertinggi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya