Cetak Pilot Baru, Kurikulum Sekolah Penerbang Dipangkas

Indonesia saat ini baru bisa mencetak 120 pilot baru dari kebutuhan 800 orang per tahun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Mar 2014, 20:20 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 20:20 WIB
Kontak Terakhir Pilot Malaysia Airlines
Pilot Malaysia (Malaysian Digest)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku akan berupaya mempersingkat kurikulum di sekolah penerbangan Indonesia. Langkah ini ditempuh untuk mengatasi kekurangan ratusan pilot setiap tahun.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono menuturkan, kebutuhan pilot secara nasional mencapai 800 orang per tahun. Permintaan pilot tersebut sudah muncul sejak 2011, seiring meningkatnya jumlah maskapai penerbangan di Tanah Air.

"Lulusan (pilot) baru terpenuhi 120 orang. Jadi masih ada kekurangan. Ini skenario idealnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Menyiasati kekurangan yang terjadi, Bambang bilang, pemerintah tengah menggairahkan dan meminta para sekolah penerbangan untuk bisa meningkatkaan kelulusan pilot. Salah satunya adalah mempersingkat kurikulum tanpa mengorbankan standar internasional.

"Misalnya sekarang ada rekrutmen tidak harus dari nol tapi dari sarjana co pilot sehingga mata-mata kuliah tidak perlu dilanjutkan lagi. Bisa memperpendek waktu, tapi kalau untuk skill tetap harus dikuasai," jelasnya.

Menutupi kekurangan kebutuhan pilot, Kemenhub juga bakal membuka kesempatan bagi pilot asing. Namun untuk melakukan cara ini, kualifikasi tertentu akan dikenakan untuk para pilot asing tersebut.

"Tapi ada batasnya, tidak kita buka seterusnya. Kalau suatu saat kita sudah mampu, ya kita pakai sendiri," tandas Bambang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya