Liputan6.com, Lampung - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku telah mengucurkan dana sebesar US$ 250 juta untuk menyewa kapal dari perusahaan Hoegh Norwegia.
Lebih lanjut, kapal tersebut akan digunakan sebagai terminal gas FSRU Lampung  yakni terminal yang dipkai untuk mengubah gas cair menjadi gas uap (regasasi).
Head of Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengungkapkan kapal ini dalam posisi siap dipakai. "Kesiapan kami sesuai apa yg kami janjikan kepada publik bahwa kapal FSRU Â jadi pada akhir Mei 2014 ini," kata dia di Cilegon, Sabtu (10/5/2014).
FSRU Lampung  memiliki volume untuk menampung gas cair atau LNG 170 ribu meter kubik. Juga memiliki kemampuan regas (send out rate) maksimal 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Rencananya, hasil olahan gas ini akan didistribusikan ke konsumen berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Untuk tahun ini, pihaknya mengaku telah mengalokasikan 5 kargo gas cair. Namun jumlah ini dirasa kurang karena permintaan pemakaian gas terus meningkat. Maka dari itu, untuk depan ia menargetkan sebanyak 14 kargo pasokan gas cair.
"LNG nya sudah ada. Ada 5 kargo untuk tahun ini dan 14 kargo untuk tahun depan. Dengan ini  kami tunjukkan bahwa kapal sudah siap, kami ingin stakeholder berkepentingan utk berpartisipasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan," kata dia.
Kembali dia memastikan, kapal FSRU baru benar-benar bisa beroperasi pada awal Juli 2014. "Bisa tersedia, juli awal sudah bisa doperasikan. Dengan artian kita sudah bisa menerima gas," tukasnya. (Amd/Nrm)