Kementerian ESDM Dorong Kapal Laut Pakai Gas Alam Cair

Kementerian ESDM mengimbau instansi lain untuk mendukung penggunaan gas alam cair bagi tranportasi laut mengingat harga BBM mahal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Sep 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2014, 10:00 WIB
Kapal Pelni
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penggunaan gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) untuk  transportasi laut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM,  Edy Hermantoro mengatakan, penggunaan LNG sebagai bahan bakar tentu dapat menghemat biaya. Hal itu karena harga LNG jauh lebih murah ketimbang bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, pemerintah telah melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk pelayaran non perintis. Berdasarkan hal tersebut, kapal-kapal besar wajib menggunakan BBM non subsidi yang tentunya membutuhkan biaya cukup besar.

"Sebagai gambaran, jika menggunakan solar, maka biaya yang dibutuhkan ekuivalen dengan US$ 25 per MMBTU. Sedangkan jika menggunakan LNG, biaya yang diperlukan US$ 12-13 per MMBTU," kata Edy, seperti yang dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Migas, di Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Namun menurut Edy, para pemilik kapal tidak mau dengan harga LNG  US$ 12-13 per MMBTU, mereka menginginkan harga yang lebih murah, yaitu sama dengan harga LNG di darat sebesar  US$ 4 per MMBTU.

"Kalau harga bisa setengahnya, seharusnya industri perkapalan mau menggunakan gas. Cuma kadang-kadang, orang nggak mau seharga begitu. Maunya harga US$ 4 per MMBTU, sama dengan di darat yang pakai pipa. Ya nggak bisa (disamakan)," ungkap Edy.

Masalah harga inilah yang masih menjadi kendala. Namun secara umum, penggunaan LNG untuk transportasi laut akan banyak menghemat biaya bahan bakar. Apalagi dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka kebutuhan akan transportasi laut sangat besar.

Agar penggunaan gas alam cair/ LNG untuk transportasi laut dapat berjalan, Kementerian ESDM mengharapkan kerja sama dan dukungan dari instansi terkait lainnya.

"Kami tidak bisa jalan sendiri. Kalau bahan bakarnya  akan kami sediakan. Tapi terkait peralatan dan lain-lain menjadi domain instansi lainnya," pungkasnya. (Pew/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya