RI Masih Impor Tenaga Pasang Tali Kapal Lepas Pantai

Sebagai negara maritim, Indonesia hingga saat ini masih‎ kekurangan sumber daya manusia terutama di bidang kelautan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Sep 2014, 12:34 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2014, 12:34 WIB
Galangan Kapal
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara maritim, Indonesia hingga saat ini masih‎ kekurangan sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang kelautan. Salah satunya, tenaga pasang tali kapal di lepas pantai.

‎Hal ini harus menjadi catatan tersendiri pada pemerintah baru nantinya untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berasal dari warga negara sendiri.

"Penarik tali kapal-kapal besar di lepas pantai, misal di tambang-tambang itu‎ masih impor, ada yang dari Filipina, Bangladesh, ini kan ironi," kata Deputi Menko Perekonomian, Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan,  Edy Putra Irawady, ‎ di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Edy menjelaskan, masih banyaknya impor SDM tersebut dikarenakan tenaga-tenaga lepas pantai dari Indonesia masih sangat minim yang memiliki sertifikat yang bertaraf internasional.

Untuk mengatasi hal itu, kini pemerintah tengah menjalin hubungan kepada beberapa perusahaan internasional untuk melakukan pendidikan kepada para SDM asal Indonesia.

"Salah satunya kita kerjasama dengan Unilever dan beberapa perusahaan lain. Kita sekolahkan tenaga-tenaga kita ke sana untuk mendapatkan sertifikat, karena tanpa itu SDM kita tidak menjual," tegasnya.

Sektor SDM ini, ditegaskan Edy, harus menjadi salah satu hal yang penting untuk segera ditingkatkan oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla demi memajukan industri maritim Indonesia. (Yas/Ndw)‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya