Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha menyayangkan, insiden di tambang PT Freeport Indonesia terulang lagi. Padahal perusahaan tersebut sudah diberi kepercayaan menggunakan teknologi canggih.
Satya mengatakan, PT Freeport Indonesia diberikan keringanan membayar royalti karena dipandang menggunakan teknologi canggih. Lantaran itu ia mengaku kecewa atas kecelakaan yang terjadi di lokasi tambang Freeport.
"Saya, komisi VII menyesalkan betul sudah dua kali. Kami percaya Freeport memberikan royalti rendah satu persen dia punya teknologi underground mining," kata Satya, di Gedung DPR, Minggu Malem (28/9/2014).
Satya mengungkapkan, saat ini kepercayaannya telah berkurang terhadap perusahaan tambang yang mengeruk emas di Papua tersebut. Teknologi canggihnya tidak menjamin mengurangi kecelakaan.
"Meski sudah naik, royalti masih rendah takaran dunia, karena punya teknologi, kalau ada kecelakaan teknologi tidak baik kepercayaan kami berkurang," tutur Satya.
Menurut Satya, jika sudah menggunakan teknologi canggih Freeport masih mengalami kecelakaan, sama saja dengan perusahaan tambang lainnya yang menggunakan teknologi rendah.
"Sekarang keunggulan freeport di fasilitas. Kalau terjadi kecelakaan ini di underground mining berarti sama saja dengan perusaahaan tidak maju," ungkapnya.
Satya menegaskan, pemerintah harus memberi sanksi kepada PT Freeport Indonesia atas insiden kecelakaan yang terjadi. "Harus kasih sanksi karena menyangkut keselamatan kerja, bisa pengehentian pada lokasi dianggap rawan ini harus dilakukan. Kementerian ESDM," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Bayar Royalti Kecil, Tambang Freeport Terus Telan Korban
Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya menyesalkan kecelakaan yang terjadi di tambang Freeport padahal telah diberi keringanan royalti.
diperbarui 29 Sep 2014, 12:50 WIBDiterbitkan 29 Sep 2014, 12:50 WIB
Pekerja menyusuri tunnel tambang bawah tanah DOZ PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua (Antara/Puspa Perwitasari)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mesir Desak Solusi Dua Negara untuk Hentikan Konflik Palestina-Israel
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Hasil LaLiga: Krisis Berlanjut, Barcelona Dipermalukan Las Palmas
Penghormatan Terakhir Eks Drummer My Chemical Romance Bob Bryar Sebelum Meninggal Dunia
Pesan CEO Nvidia Jensen Huang: Kelola Waktu dengan Bijak
Karangan Bunga Ucapan Selamat Mengular di Rumah Cagub Lampung Rahmat Mirzani Djausal
6 Potret Prabowo Ketemu Melly Goeslaw dan Tim Film Women from Rote Island, Menuju Piala Oscar 2025
Serieal Effendy Petik Kemenangan TKO di Byon Combat Showbiz 4: Indonesia vs Malaysia, Wakil Tuan Rumah Tersenyum
Lewat Literasi, BRI Life Ikut Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024
Pelayanan Publik Bisa Berjalan Maksimal, Ini Syaratnya
Peserta Borobudur Marathon 2024 Tembus 10.500 Orang dari 29 Negara
Maruarar Sirait dan Mendagri Bakal Pindahkan Warga Kolong Jembatan ke Rusun di Bandung