Ini Cara agar Kuota BBM Bersubsidi Cukup Hingga Akhir 2014

Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo menegaskan, masyarakat harus puasa konsumsi BBM bersubsidi saat akhir pekan agar kuota BBM bersubsidi cukup.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Okt 2014, 14:23 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 14:23 WIB
BBM Bersubsidi Langka, Warga Antre di SPBU
SPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menyatakan, masyarakat harus puasa BBM bersubsidi saat akhir pekan agar kuota Bahan Bakar Minyak (BBM)/BBM bersubsidi sebesar 46 juta Kilo liter (Kl) cukup sampai akhir tahun 2014.

Susilo optimistis, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini akan melebihi dari jatah yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Pasalnya, saat ini belum ada pengendalian yang ampuh menekan konsumsi BBM bersubsidi.

"Ya itung-itungannya saja juga sudah jelas (konsumsi lebihi kuota). Mau dikawal, kalau tetap saja ada yang nyelundup mau diapain?," kata Susilo, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Susilo mengungkapkan, ada cara ampuh agar kuota BBM bersubsidi bisa cukup sampai akhir tahun, yaitu dengan meniadakan BBM bersubsidi saat Sabtu dan Minggu.

"Kecuali kalau dilarang misalkan seperti yang saya sampaikan. Kalau tiap sabtu minggu puasa subsidi. BBM subsidi tidak dijual selama weekend. Weekend kan orang pada jalan-jalan. Nggak ke kantor. Tidak dijual, nah saya yakin bisa," paparnya.

Susilo mengaku, hal tersebut akan menimbulkan risiko antrean pengisian BBM bersubsidi di luar hari libur tersebut.

"Lho itu risiko dong. Orang minta hemat, kalau mau tidap melakukan apa-apa, lho kan tadi bertanya bagaimana caranya. Itu dilarang jual BBM saat weekend," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya