Wamen ESDM Yakin Rakyat Dukung Jokowi Naikkan Harga BBM

Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo optimistis, rakyat mendukung rencana presiden terpilih Joko Widodo untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Okt 2014, 14:51 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 14:51 WIB
Premium Langka, SPBU Ini Diserbu Pengendara
Namun menurut Pertamina hal itu bukan karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melainkan pengaturan kuota yang mulai diberlakukan Pertamina, Jakarta, Rabu (27/8/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo yakin masyarakat menyetujui rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)/BBM bersubsidi yang dilakukan oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Tentunya itu hak prerogatif Presiden baru beserta kabinetnya," kata Susilo di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Susilo menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi bertujuan untuk mengurangi subsidi pada BBM. Subsidi tersebut harus dialihkan pada sektor yang bisa langsung dinikmati rakyat. Ia yakin rakyat pasti mendukung  kenaikan harga tersebut.

"Dan saya yakin kalau Rakyat pasti semuanya mendukung. Kalau nanti diberikan subsidi itu harusnya langsung diberikan ke orangnya. Jangan dalam bentuk barang," ungkapnya.

Menurut Susilo, adanya kenaikan harga  BBM bersubsidi akan menurunkan konsumsi masyarkat terhadap BBM. Sehingga kuota BBM bersubsidi untuk 2015 sebesar 47 juta Kilo liter (Kl) akan cukup sampai akhir tahun.

"Oh itu pasti masuk, begitu ada kenaikan otomatis konsumsi akan turun," tutur Susilo.

Susilo optimistis, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini akan melebihi dari jatah yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014. Pasalnya, saat ini belum ada pengendalian yang ampuh menekan konsumsi BBM bersubsidi.

"Ya itung-itungannya saja juga sudah jelas (konsumsi lebihi kuota). Mau dikawal, kalau tetap saja ada yang nyelundup mau diapain?," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya