Saran Buat Jokowi Agar Kualitas SDM RI Meningkat

Peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus pemerintahan Jokowi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Okt 2014, 16:25 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2014, 16:25 WIB
[FOTO] Hiruk-Pikuk Para Pencari Kerja
Dua orang pengunjung tampak sedang membaca persyaratan pelamar untuk menempati sebuah posisi di stasiun televisi O Channel (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) memiliki beberapa roadmap ke depan yang akan diajukan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengenai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sekjen Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona meminta pemerintahan baru untuk mengubah pola pikir mengenai tingkat pendidikan.

"Yang pertama berhenti mengeluh apabila porsi tenaga kerja kita lulusan Sekolah Dasar (SD) itu masih ada 40 persen lebih," kata Abdul di Jakarta, Sabtu (18/10/2014).

Abdul berharap pemerintahan baru lebih berkonsentrasi meningkatkan kualitas para pekerja berpendidikan rendah tersebut. Selain itu juga meningkatkan kualitas pendidikan para calon pekerja baru.

"Memproduksi cabai tidak semua sarjana yang melakukan. Untuk industri kreatif tidak harus sarjana yang melakukan, tapi bagaimana orang-orang meski berpendidikan SD tapi bisa produksi pertanian bagus, garmen yang baik," tegasnya.

Peningkatan kualitas SDM dinilai menjadi hal yang penting, mengingat ke depan Indonesia tidak bisa mengandalkan produk komoditi untuk bersaing dengan negara-negara lain.

Dikatakan Abdul, saat ini Indonesia tengah dalam masa keemasan untuk usia produktif yang rata hingga tahun 2035-2040. Hal ini yang harus dimaksimalkan oleh pemeritahan ke depan.

"Dengan demikian keberpihakan dari pemerintah harus benar-benar serius dan tuntas degan investasi di bidang SDM ini tidak bisa ditunda lagi. Kalau ditunda bonus demografi ini akan lewat dan sesudah itu akan menjadi beban," pungkasnya. (Yas/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya