Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mempunyai sumber daya energi berkecukupan untuk menopang pertumbuhan ekonomi ke depan. Sayangnya, kekayaan tersebut justru akan membawa kutukan apabila disalahgunakan segelintir pihak yang bertujuan mengeruk keuntungan.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengungkapkan, negara ini memiliki sumber daya terbukti (proved reserve) jenis minyak bumi sebesar 3,6 miliar barel. Jika dirata-ratakan, produksi minyak setiap hari mencapai 800 ribu barel.
"Paling 13 tahun sudah habis. Sama halnya dengan cadangan minyak ada 3,7 miliar barel dan diprediksi 13 tahun ludes. Jadi kita nggak terlalu kaya seperti negara-negara Timur Tengah," ujar dia di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, seperti ditulis Senin (17/11/2014).
Selain minyak, kata Faisal, Indonesia berlimpah dengan cadangan gas sampai 151 triliun kaki kubik sehingga masih ada harapan besar dapat menyokong pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun.
Lanjut dia, mengutip pernyataan Pemikir Politik asal Prancis, Alexis De Tocqueville, kekuasaan demokratis tidak akan pernah hancur karena tidak memiliki kekuatan yang cukup atau tidak ditopang oleh sumber daya memadai. Tapi dapat runtuh lantaran keliru mengarahkan kekuatannya dan menyalahgunakan sumber dayanya.
"Jadi mudah-mudahan ini mengingatkan kita sumber daya ini bisa jadi kutukan. Tapi saya berharap tim ini (reformasi tata kelola migas) dapat mengubah kutukan menjadi berkah jika niat dan prosesnya baik," tegas Faisal.
Dengan demikian, sambungnya, sumber daya energi dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Ke depan, diharapkan Indonesia dapat kembali mencetak surplus minyak supaya mempersempit defisit transaksi berjalan dan memperkuat nilai tukar rupiah.
"Sekarang ini kita nestapa, karena sejak 2012 tercatat defisit minyak mentah. Pada 2004, defisit minyak mentah sebesar US$ 3,8 miliar, lalu melonjak jadi US$ 27,7 miliar di 2013. Akselerasinya luar biasa cepat," terang dia.
Dijelaskan Faisal, Tim Reformasi Tata Kelola Migas akan bekerja keras untuk menjalankan tugas dan fungsinya sehingga dalam waktu enam bulan, keluar rekomendasi, usulan guna memaksimalkan sektor migas.
"Kalau pekerjaan yang tersulit sudah dipetakan roadmap-nya, maka akan lebih mudah menata lainya. Saya berjanji akan bekerja keras sesuai amanah yang diberikan," kata Ekonom Senior Universitas Indonesia itu. (Fik/Ndw)
Sumber Daya Energi Bisa Jadi Kutukan Buat RI
Indonesia mempunyai sumber daya energi berkecukupan untuk menopang pertumbuhan ekonomi ke depan.
Diperbarui 17 Nov 2014, 08:20 WIBDiterbitkan 17 Nov 2014, 08:20 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Zakat 2025: Panduan Lengkap Mengenai Kewajiban dan Manfaatnya
Wakil Menteri PU Sebut Banjir Bekasi Bukan karena Tanggul Jebol, Tapi Intensitas Hujan Tinggi
Zakat dengan Uang Berapa: Panduan Lengkap Pembayaran Zakat Fitrah 2025
Memahami Nishab Zakat Penghasilan: Panduan Lengkapnya
Niat Zakat Fitrah untuk Adik Laki-laki dan Keluarga, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan
Top 3 News: Banjir Rendam Perumahan di Bekasi, Ketinggian Air Capai Setinggi Ring Basket
Pengertian dan Tujuan PAUD: Membangun Fondasi Pendidikan Anak Sejak Dini
Lenovo Perkenalkan Laptop AI Yoga Pro 9i Aura dan IdeaPad Slim 3x di MWC 2025
Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah, Harga BBM Bakal Turun?
350 Caption Hari Rabu Lucu untuk Menghibur Followers
Jumlah Bayar Zakat Fitrah 2025: Panduan Lengkap dan Terkini
Ustadz Das’ad Latif Ungkap 3 Golongan yang Puasa Ramadhan-nya Ditolak Allah, Siapa Saja?