Anggota G20 Janji Ciptakan 100 Juta Lowongan Kerja Buat Wanita

Negara-negara G20 berjanji akan menghancurkan berbagai hambatan yang selama ini menghalangi wanita untuk masuk ke dunia kerja

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 17 Nov 2014, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 11:30 WIB
Wanita Kerja Shift Malam Berisiko Kanker payudara
Wanita yang bekerja shift malam dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Liputan6.com, Brisbane - Para pimpinan negara terbesar dunia akhirnya mengakhiri konferensi tingkat tinggi G20 (KTT G20) di Brisbane, Australia setelah selama dua hari berturut-turut sejak Jumat, membahas kekhawatiran mengenai dampak konflik Ukraina bagi perekonomian global.

Di akhir pertemuan, seluruh pimpinan G20 menegaskan prioritas tertingginya yaitu meningkatkan standar hidup masyarakat dan menciptakan lebih banyak lowongan pekerjaan di seluruh dunia melalui pertumbuhan ekonomi yang positif.

Melansir laman dw.de, Senin (17/11/2014), sebagai target utama, negara-negara G20 berjanji akan menghancurkan berbagai hambatan yang selama ini menghalangi wanita untuk masuk ke dunia kerja. Seluruh negara berjanji akan berusaha mencapai target penciptaan 100 juta lowongan pekerjaan baru bagi para wanita pada 2025.

"Meningkatnya partisipasi wanita dalam dunia kerja dapat mendorong perekonomian global hingga miliaran bahkan triliunan dolar," ungkap Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang bertindak sebagai tuan rumah KTT G20 tahun ini.

Dalam upayanya mencapai tujuan tersebut, para pimpinan negara memfinalisasi rencana peningkatan ekonomi global yang telah diajukan sejumlah menteri keuangan tahun ini. Rencana tersebut berisi 800 langkah baru yang akan diterapkan di negara-negara anggota G20 guna mengangkat 2,1 persen pertumbuhan ekonomi pada 2018.

Langkah tersebut termasuk peningkatan jumlah investasi, perdagangan dan infrastruktur serta membentuk sistem pajak internasional untuk bersama.

Sementara itu, IMF dan Organization for Economic Co-operation di Eropa akan bertindak sebagai pengawas penerapan berbagai langkah tersebut dalam lima tahun ke depan. (Sis/Ndw)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya