Pasokan di AS Turun, Harga Minyak Mulai Merangkak Naik

Minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Januari naik 50 sen menjadi US$ 67,38 per barel di New York Mercantile Exchange.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Des 2014, 06:40 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 06:40 WIB
Harga Minyak Naik Dipicu Aksi Beli Pelaku Pasar
Harga minyak menguat didorong aksi pelaku pasar setelah harga minyak melemah tajam pada pekan lalu.

Liputan6.com, New York - Harga minyak di Amerika Serikat (AS) menguat para Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) didorong oleh ketersediaan minyak mentah di negara tersebut mengalami penurunan pada pekan lalu.

Mengutip Xinhua, Kamis (4/12/2014), minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Januari naik 50 sen menjadi US$ 67,38 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara untuk minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Januari turun 62 sen menjadi US$ 69,92 per barel.

Departemen Energi Amerika Serikat atau The Energy Information Administration (EIA) melansir data yang menyebutkan bahwa stok minyak mentah di negara tersebut turun 3,7 juta barel menjadi 379,30 juta dalam pekan yang berakhir pada 28 November 2014.

Sementara, persediaan minyak mentah di Cushing Oklahoma untuk pengiriman kontrak AS turun 0,7 juta barel menjadi 23,9 juta barel.

Data ekonomi Amerika yang cukup positif juga menjadi pendukung penguatan harga minyak. 

The Non-Manufacturing Index menguat 59,3 persen pada November kemarin juga dibandingkan dengan periode sebulan sebelumnya yang berada di level 57,1 persen. Data tersebut dikeluarkan oleh  The Institute for Supply Management.

Sementara, sebuah perusahaan data keuangan, Markit menyebutkan bahwa sektor jasa di Amerika tumbuh lebih rendah pada bulan lalu. (Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya