Lebih Mahal Mana BBM Buatan Sendiri Atau Impor?

Sebagian kalangan menilai Indonesia tak perlu membuat kilang pengolahan BBM.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Des 2014, 20:15 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 20:15 WIB
Lokasi pengolahan minyak mentah di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kaltim, Rabu (24/11). Kilang ini mampu menghasilkan BBM berupa dari sumber minyak mentah Kalimantan. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi menyatakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi dari kilang Indonesia lebih mahal ketimbang impor.

Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Agung Wicaksono mengatakan, Indonesia memiliki kilang yang usianya sudah memasuki masa uzur sehingga tidak handal mengelola jenis minyak tertentu.

"Menarik harga produksi BBM dari semua kilang yang ada, dari yang tertua Plaju sampai Sorong," kata Agung di kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Agung mengungkapkan, karena kondisi tersebut membuat biaya produksi BBM Indonesia lebih mahal ketimbang impor. "Itu semua lebih mahal dari pada kalau BBM kita impor, ini hal mendasar," tegasnya.

Hal tersebut membuat sebagian kalangan menilai Indonesia tak perlu membuat kilang. Namun menurut Agung, karena memikirkan ketahanan energi pembangunan kilang harus tetap dilakukan.

"Ada yang mengatakan yaudah tutup saja kilang semua kita impor semua, tapi energi bukan soal harga tapi ketahanan," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya