Liputan6.com, Jakarta - Pemangkasan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara drastis melalui skema mencabut subsidi premium dan subsidi tetap bagi solar di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menuai kritikan keras. Kebijakan tersebut dianggap kurang pro rakyat seperti janji kedua pemimpin ini saat kampanye.
Apalagi secara bersamaan, harga jual elpiji 12 kilogram (kg) dan tarif dasar listrik ikut mengalami kenaikan, sehingga menambah beban rakyat. Harga bahan pangan, kebutuhan pokok sampai tarif angkutan masih bertengger pada level tinggi tak terpengaruh penurunan harga premium dan solar.
Atas kondisi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menampik bahwa kebijakan-kebijakan tersebut tidak pro rakyat. Dia menegaskan bahwa ada manfaat dari pencabutan subsidi BBM, penghematan anggaran perjalanan dinas dan lainnya.
"Bagaimana nggak pro rakyat, ini pro rakyat sekali. Dengan upaya itu, kita punya ruang fiskal Rp 230 triliun untuk dialihkan ke sektor lebih produktif," tegas dia kepada Liputan6, Jakarta, seperti ditulis Senin (12/1/2015).
Uang sebesar Rp 230 triliun ini, tambah Sofyan, bakal dimanfaatkan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan, jembatan, waduk, pelabuhan dan sebagainya. Infrastruktur menyedot anggaran ruang fiskal terbanyak.
"Kita juga ingin memperbaiki minimal satu juta hektare (ha) lahan pertanian, mengalirkan dana desa sebesar Rp 750 juta per desa. Ini semua rakyat yang akan menikmati," tutur dia.
Sambungnya, pemerintah pun akan menggelontorkan hampir sekira Rp 4 triliun untuk membantu nelayan, membagikan Rp 6.000 unit traktor serta meningkatkan jumlah anggaran untuk program sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
"Ini semua akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Nah yang nggak pro rakyat itu memberikan uang subsidi langsung yang justru cuma dinikmati rakyat kaya," cetus Sofyan.(Fik/Ndw)
Ini Rencana Jokowi Agar Rakyat RI Sejahtera
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menampik kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintahan Jokowi tidak pro rakyat.
diperbarui 12 Jan 2015, 07:48 WIBDiterbitkan 12 Jan 2015, 07:48 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mayat Wanita Ditemukan di Kontrakan Pondok Aren, Lokasi Dipasang Garis Polisi Militer
Arti Japri: Pengertian, Penggunaan, dan Dampaknya dalam Komunikasi Modern
Analisis Lini Serang Timnas Indonesia U-20 Melawan India: Jens Raven Kurang Efektif
8 Efek Samping Konsumsi Pisang Secara Berlebihan, Penting Diwaspadai
Apa Alasan Alvaro Morata Hengkang dari AC Milan?
Tren Es Teh Jumbo di Indonesia, Fenomena Minuman yang Mulai Meredup
Arti Antum: Memahami Makna dan Penggunaan Kata dalam Bahasa Arab
350 Kata Ulang Tahun untuk Anak yang Menyentuh Hati
Al Nassr Naikkan Tawaran untuk Kaoru Mitoma Menjadi Rp1,5 triliun, Bagaimana Respons Brighton?
5 Potret Denny Sumargo Kenakan Baju Tradisional Wanita Thailand, Penuh Keberanian dan Kelucuan
Arti Paradigma: Memahami Konsep Kunci dalam Pemikiran dan Penelitian
Indonesia Masuk 8 Besar Ekonomi Dunia, Menko Airlangga: Kalahkan Italia dan Prancis