Liputan6.com, New York - Miliarder berusia lanjut asal Hong Kong Li Ka-Shing akhirnya berhasil kembali merebut posisinya sebagai orang terkaya di Asia. Harta Li Ka-Shing bertambah setelah nilai sahamnya di Cheung Kong Holdings Ltd menguat ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Mengutip laman Bloomberg, Selasa (13/1/2015), pengusaha berusia 86 tahun ini memiliki total kekayaan senilai US$ 30,6 miliar. Angka tersebut bahkan bernilai US$ 3 miliar lebih besar dari total kekayaan Jack Ma, CEO Alibaba Group yang beberapa waktu lalu menempati posisinya.
Saat ini, total kekayaan Jack Ma tercatat bernilai US$ 28,2 miliar dan harus bertengger di peringkat kedua sebagai orang terkaya di Asia.
Advertisement
Sementara itu, harta Li yang bertambah juga membuat dirinya menjadi orang terkaya ke-15 di dunia. Penambahan total kekayaan tersebut juga menggeser posisi miliarder ritel Bernard Arnault dan Stefan Persson asal Eropa.
Li mengajukan restrukturisasi aset dari seluruh perusahaannya menjadi dua entitas baru. Pertama yang fokus pada properti di Hongkong dan China, serta kedua aset global dari utilitas dan pelabuhan hingga toko ritel di lebih dari 50 negara.
"Restrukturisasi ini memang kejutan tak terduga walau memang telah lama dibahas," ungkap analis CIMB Group Holdings BHd Andrew Lawrence.
Hal ini dianggapnya akan membuat struktur korporasi menjadi lebih jelas dan menghapus kelompok investasi yang terlalu banyak dan membuatnya sulit dipahami. (Sis/Ahm)