Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim kebijakan-kebijakan yang telah diambilnya selama ini telah membawa dampak yang baik bagi sektor perikanan di Indonesia.
Bahkan, melalui sejumlah aturan seperti pelarangan transhipment di tengah laut dan penenggelaman kapal, kini Indonesia bisa mempengaruhi pasar perikanan dunia.
"Sebetulnya harusnya Indonesia bersyukur. Kita mempengaruhi pasar seafood dunia, General Santos tutup, Sokla tutup, berarti terbukanya pasar dunia untuk produk-produk dari Indonesia," ujarnya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (6/5/2015).
Dia mencontohkan, dengan pelarangan transhipment dan pengetatan pengawasan terhadap kapal-kapal asing yang biasanya beredar di perairan Indonesia, negara pengkonsumsi ikan dalam jumlah besar seperti Jepang mulai membeli produk perikanan langsung ke Indonesia.
"Sekarang orang-orang Jepang sudah mulai minta ketemu kita. Supaya mereka juga invest di kita. Dulu kan mereka beli dari Thailand, Filipina, Malaysia, beli dari pencuri di kita. Sekarang kan sudah tidak bisa lagi, mereka langsung beli ke kita," lanjutnya.
Menurut Susi, aturan mengenai illegal fishing yang dia terapkan ini telah memberikan pengaruh yang besar. Pasalnya, negara seperti Filipina, Malaysia dan Thailand selama ini banyak mengandalkan hasil perikanannya dari laut Indonesia.
"Kalau untuk illegal fishing, sangat besar pengaruhnya kita seperti membalikan satu nampan. Sekarang 1/8 pasar seafood dunia terpengaruh oleh kebijakan kita. Karena 30 persen illegal fishing berasal dari kita, itu kata FAO. Kemudian lihat Thailand, Filipina, dan Malaysia ekspornya berapa? Mereka minimal 50 persen-70 persennya dari kita," jelas dia.
Selain itu, mahalnya harga komoditas perikanan di dunia tidak mempengaruhi Indonesia. Hal ini dinilai sebagai keberhasilan pemerintah menjalankan kebijakanya di sektor perikanan dan kelautan.
"Di luar negeri harga ikan mahal, tetapi di dalam negeri harga mulai turun. Itu kan bagus, berarti policy kita sudah benar. Nanti kalau disini sudah cukup, kita ekspor kan lumayan mahal," tandasnya. (Dny/Nrm)
Menteri Susi Klaim Kebijakannya Mampu Goncang Pasar Ikan Dunia
Melalui sejumlah aturan seperti pelarangan transhipment di tengah laut dan penenggelaman kapal, kini Indonesia bisa mempengaruhi pasar dunia
diperbarui 06 Feb 2015, 20:28 WIBDiterbitkan 06 Feb 2015, 20:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Energi & TambangHarga BBM Pertamina Naik Mulai 1 Februari 2025, Ini Rinciannya!
9 10
Berita Terbaru
Jejak Polusi Timbal Tertua Ditemukan dari Yunani Kuno
Wali Nikah dalam Islam Itu Ketat, Kenapa? Begini Penjelasan Buya Yahya
Thariq Halilintar Dapar Kado Tiket Nonton Laga Barcelona FC dari Aaliyah Massaid, Berapa Harganya?
BKN Lakukan Pemeliharaan Portal SSCASN hingga SIASN Mulai Hari Ini 1 Februari 2025
Alex Pastoor Sudah Tiba di Jakarta, Siap Bekerja Bantu Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Pemerintah Lumajang Tambah Alat Pantau Gunung Semeru dari Swiss
Kasus Dugaan Pemerasan Anak Bos Prodia, Polisi Ini Diduga Terima Suap
Resmi Dilantik Jadi Ketum Perbasi, Budi Djiwandono Fokus Jangka Panjang dengan Benahi 3 Hal
Chris Evans Bantah Gabung ke Avengers: Doomsday, Ngaku Sudah Pensiun dengan Bahagia
Pertamina Drilling Optimistis Capai Target 2025
Apa Arti Insecure dalam Bahasa Gaul? Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya
Melawan Pandemi dengan Kreativitas, Perjalanan Nuraeni Menjadi Host Live Profesional