BI Rate Turun Jadi Tanda Ekonomi RI Membaik

Menko Perekonomian Sofyan Djalil berharap penurunan BI rate segera diikuti pemangkasan suku bunga perbankan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 17 Feb 2015, 21:56 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 21:56 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan  atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Dia berharap penurunan BI rate segera diikuti pemangkasan suku bunga perbankan.

"Biasanya akan mengikuti karena itu kan begitu BI rate turun kemudian suku bunga deposito juga akan turun dan semua akan punya dampak," kata dia, Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Sofyan juga menilai penurunan BI rate tersebut juga menunjukan proyeksi perekonomian Indonesia yang membaik. Kondisi itu merangsang investasi di dalam negeri.

"BI umumkan BI rate dan itu tentu akan meringankan. Hal itu akan diikutip penurunan bunga bank dan lain-lain. Itu bagus bagi ekonomi, bagus bagi dunia usaha. Dan itu memberi stimulus terhadap investasi," paparnya.

Dia mengatakan, penurunan BI tidak terlepas dari kinerja pemerintah menekan angka inflasi. Dia mengatakan hal itu didukung oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kemudian penerapan reformasi birokrasi.

"Persoalan inflasi kita bereskan, sekarang fiskal sudah lebih baik, kita tidak lagi tersandera dengan BBM subsidi. Sehingga reformasi birokrasi untuk ciptakan iklim investasi sudah cukup bagus, artinya sejauh ini, apa yang kita capai, jadi  bukan BI rate saja tapi dinilai para pakar dan investor cukup bagus," tandasnya. (Amd/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya