Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menambah produk Bahan Bakar Gas (BBG) yang dijualnya, yaitu Gas Alam Cair (Natural Liquid Gas/LNG) untuk sektor transportasi.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, penambahan satu produk tersebut bertujuan untuk mendorong program pemerintah konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG.
" Dengan usaha ini upaya pemerintah untuk perkenalkan gas dalam sektor transportasi semakin diterima," kata Ahmad, saat meresmikan SPB Vi- Gas di SPBU COCOÂ 31.137.01Gandaria, Jakarta Timur, Kamis (26/2/2015).
Ahmad mengungkapkan, BBG jenis LNG sedang diujicobakan untuk alat transportasi jarak jauh yaitu kapal dan kereta. " LNG untuk transportasi. Saat ini coba untuk kereta api dan kapal," tegasnya.
Menurut Ahmad, LNG lebih cocok untuk kendaraan jarak jauh karena membutuhkan tangki penyimpanan yang lebih besar, dan perangkat keamana yang lebih ketat sehingga harga tangki untuk LNG lebih mahal ketimbang BBG jenis lain.
" Memang untuk jarak jauh. Isinya banyak tapi tangki mahal. Tangki harus dua lapis diisi nitrogen supaya tetap dingi," tuturnya.
Untuk diketahui, sebelum mengeluarkan produk BBG jenis LNG, pertamina sudah mengeluarkan BBG jensi Liquefied Gas for Vehicle (LGV) yang dikenal dengan merek Vi-Gas dan Coppers Natural Gas (CNG).
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai bahan bakar kapal Ferry
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah terus menggenjot program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG, dengan membangun 22 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang dananya berasal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Wira menambahkan, disisi kendaraan instasinya akan menerapkan program yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi minyak tersebut pada kapal Ferry. Rencananya akan menggunakan gas jenis gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG).
" Rencana waktu dekat kita, kapal-kapal pakai LNG ini untuk persiapan tahun ini sehingga tahun depan mungkin sudah jalan," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan menggunakan LNG, kapal penyebarangan antar pulau tersebut akan menghemat konsumsi bahan bakar sampai 30 persen.
" Kapal Ferry yang dari Merak Bakauhueni dan Ketapang Gilimanuk. Kalau pakai LNG kan turun BBMnya sekitar 20-30 persen," pungkasnya.
Ke Depan Kereta dan Kapal Laut akan Pakai Bahan Bakar Gas
LNG lebih cocok untuk kendaraan jarak jauh karena membutuhkan tangki penyimpanan yang lebih besar.
diperbarui 26 Feb 2015, 19:23 WIBDiterbitkan 26 Feb 2015, 19:23 WIB
Petugas menaruh selang pengisi BBG jenis Liquified Gas for Vehicle (LGV) Vigas ketika uji coba di SPBU Coco Gandaria, Jakarta, Rabu (18/2). Vigas merupakan bahan bakar alternatif BBM yang lebih irit dan ramah lingkungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024
Menkum Supratman Tegaskan Tak Ada Koruptor yang Terima Amnesti
Mengenal Soto Triwindu, Destinasi Kuliner Nikmat di Solo
Kisah Rasulullah Menegur Sahabat yang Berdoa Minta Kesabaran Sempurna, Gus Baha Ungkap Alasannya
Pakar: Mandi Air Hangat Setelah Penerbangan Panjang Bisa Perburuk Jet Lag
Kisah Dramatis Pakar Komunis Masuk Islam usai Debat dengan Gus Baha tentang Allah SWT
Klarifikasi Lengkap Menkum Supratman soal Denda Damai Koruptor
Simak, 6 Wisata Gratis di Semarang untuk Liburan Sekolah
Kaleidoskop 2024: Quattrick Gelar Liga Inggris, Manchester City Menuju Immortalitas
Pesawat Antariksa NASA Cetak Sejarah Dekati Matahari
Kisruh PPN Naik 12 Persen, Wajibkah Membayar Pajak? Begini Hukumnya Menurut Ustadz Adi Hidayat
5 Faktor Keterpurukan Manchester United: Ruben Amorim Terlalu Ekstrem?