JK: Setahun Inflasi 4-5% <i>It's Okay</i>

Wapres Jusuf Kalla mengaku optimistis target pemerintah untuk meredam inflasi di angka 4 persen akan tercapai

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Mei 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 11:00 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Wapres Jusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada April 2015 mencapai 0,36 persen. Sementara, untuk inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 6 persen. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam 5 tahun.

Terkait ini, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengaku optimistis target pemerintah untuk meredam inflasi di angka 4 persen akan tercapai.  "(Target inflasi) 4 Persen masih bisa," kata JK, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Menurut dia bila besaran inflasi nasional mencapai 4 persen sampai 5 persen merupakan hal biasa. "Kalau inflasi jalan juga tidak apa-apa. Setahun (inflasi) 4 persen, 5 persen, it's okay. Artinya, ada dinamika ekonomi," tambah dia.

April merupakan musim panen. Biasanya, musim panen ditandai dengan terjadinya deflasi atau penurunan harga barang dan jasa. Namun, kenyataannya deflasi tidak terjadi.

JK menjelaskan tidak selamanya saat musim panen terjadi deflasi. Bila terjadi deflasi terus menerus justru akan membahayakan ekonomi dalam negeri.

"(Musim panen) Tidak selalu deflasi. Deflasi itu kalau harga turun, ini ada harga turun ada harga naik. Jadi memang kecil. Jadi kalau deflasi terus menerus bahaya justru, bisa pengangguran yang terjadi karena tidak bergerak ekonomi, ekspansi tidak ada," ujar JK.

BPS memperkirakan laju inflasi akan berlanjut pada beberapa bulan mendatang. Hal ini mengingat adanya kenaikan tarif listrik nonsubsidi. Selain itu, menjelang Juni-Juli, masyarakat akan menghadapi bulan Puasa, Lebaran, serta liburan sekolah.

Hal tersebut akan memicu inflasi meningkat signifkan. Namun untuk Mei 2015, BPS memproyeksikan laju inflasi tidak akan berbeda jauh dari April 2015 yang mencapai 0,36 persen.(Silvanus/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya