Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan akan menerbitkan surat utang dalam mata uang rupiah pada Senin (11/5/2015). Dalam penerbitan tersebut, Kementerian Keuangan menargetkan bisa menghimpun dana Rp 8 triliun.
Dikutip dalam keterangan tertulis yang diterbitkan oleh Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Jumat (8/5/2015), penerbitan surat utang tersebut untuk memenuhi target pembiayaan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2015.
Kementerian Keuangan menerbitkan empat seri yaitu Pertama Seri SPN03150812 yang akan jatuh tempo pada 12 Agustus 2015, Kedua Seri SPN12160512 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2015.
Ketiga Seri FR0070 dengan bunga tetap sebesar 8,376 persen dan jatuh tempo pada 15 Maret 2024. Keempat Seri FR0068 dengan bunga tetap sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.
Penerbitan surat utang ini akan menggunakan metode lelang yang dijalankan oleh Bank Indonesia. Lelang akan dibuka pada Senin (11/5/2015) pukul 10.00 WIB dan ditutup pada pukul 12.00 dan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor43/PMK.08/2013 tentang Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik, untuk lelang surat utang tersebut akan diikuti oleh dealer utama.
Berikut daftar dealer utama peserta lelang Surat Utang Negara tersebut:
- Citibank N.A.
- Deutcshe Bank AG
- HSBC
- PT Bank Sentral Asia Tbk
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk
- PT Bank Mandiri Tbk
- PT Bank Negara Indonesia Tbk
- PT Bank Panin Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
- PT Bank Permata Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- Standard Chartered Bank
- JPMorgan Chase Bank NA
- PT Bahana Securities
- PT Danareksa Sekuritas
- PT Mandiri Sekuritas
- PT Trimegah Securities Tbk
(Fik/Gdn)