IMF Minta The Fed Tunda Kenaikkan Suku Bunga Hingga 2016

IMF menyarankan The Fed untuk menunda rencana kenaikkan suku bunganya hingga semester pertama 2016

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Jun 2015, 09:43 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 09:43 WIB
Logo IMF
(Foto: aim.org)

Liputan6.com, Washington - Lembaga keuangan global, International Monetary Fund (IMF) menyarankan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) utnuk menunda kenaikkan suku bunga hingga semester I 2016 setelah benmar-benar ada sinyal positif mengenai data gaji dan inflasi. Sampai kuartal I 2015 ini, data ekonomi AS cukup variatif sementara pertumbuhan ekonomi hanya 0,7 persen.

Mengutip Reuters, Jumat (5/6/2015), laporan IMF tersebut dirilis hampir bersamaan dengan ide yang dilontarkan oleh beberapa pengampu kebijakan The Fed yang meminta agar Bank Sentral Amerika Serikat menunda kenaikkan suku bunga hingga adanya pemulihan ekonomi berkelanjutan.

"Berdasarkan proyeksi makro ekonomi dan melihat potensi pertumbuhan serta tingkat inflasi AS, The Fed sebaiknya menunda kenaikkan suku bunga hingga semester I 2016," tutur IMF dalam laporannya.

Sebelumnya, Gubernur The Fed Janet Yellen telah menekankan ekonomi Amerika Serikat masih berada di jalurnya dan kenaikkan suku bunga tahun ini sudah dalam rencana. Meski beberapa gubernur The Fed dari negara bagian memandang pengaturan kenaikkan suku bunga tersebut telah meningkatkan kekhawatiran yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi AS.

IMF memprediksi inflasi AS akan mencapai target dua persen yang ditentukan The Fed pada pertengahan 2017. Kenaikkan suku bunga dapat mendorong kebijakan serupa dalam waktu lebih cepat.

"Menunda kenaikkan suku bunga akan memberikan jaminan berharga pada risiko disinflasi, pembaruan kebijakan dan akhir dari era suku bunga rendah di AS," ungkap para analis di laporan IMF.

Suku bunga rendah dalam jangka panjang telah membuat para investor memburu yield dari sejumlah aset AS. IMF memperingkatkan, migrasi finansial yang terburu-buru dapat menyebakan gangguan nilai pasar.

IMF menyatakan, meski kordinasi antar lembaga berjalan dengan sangat baik, tapi diperlukan kejelasan mengenai peran dan tanggungjawab mengenai sistem, penanganan krisis di bawah payung Financial Stability Oversight Committee (FSOC). (Sis/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya