Liputan6.com, Balikpapan - PT Pertamina (Persero) bergerak cepat membangun kilang pengolahan minyak mentah baru di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai 2017. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjanjikan penyelesaian kilang tersebut hanya dalam waktu 2,5 tahun atau tercepat di Indonesia.
Direktur Pengolahan PT Pertamina, Rachmad Hardadi mengungkapkan, kilang minyak Bontang rencananya berkapasitas 300 ribu barel per hari dan menghasilkan produk bahan bakar minyak (BBM), elpiji dan petrochemical.
"Kilang minyak ini didesain dengan Nelson Complexity Index 9-10 yang artinya seluruh produk yang dihasilkan dari kilang itu mempunyai nilai ekonomi tinggi," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Lokasi Kilang Minyak Balikpapan, Kaltim, Kamis (2/7/2015).
Kilang minyak Bontang, nantinya akan memasok atau menjadi hub suplai produk BBM dan elpiji ke kawasan Timur Indonesia, selain kilang minyak Balikpapan atau RU V.
Kilang minyak Bontang akan dibangun di atas lahan seluas 400 hektare (ha) sampai 450 ha. Kebutuhan lahan dipenuhi dari tanah negara yang sudah disiapkan seluas 600-650 ha.
"Tapi enggak semua daratan matang, artinya masih ada rawa dan lainnya. Lahan ini awalnya untuk membangun train I dan train J Bontang tapi karena krisis moneter, enggak jadi," tutur dia.
Dia mengaku, perseroan akan mempercepat persiapan lahan dari yang biasanya 2 tahun menjadi 1 tahun. Site preparation ini baru bisa terlaksana pada awal Januari 2016. Dengan demikian, diharapkan pembangunan kilang minyak baru Bontang bisa dimulai pada pertengahan Juni 2017.
"Jadi kita punya waktu 2,5 tahun untuk merampungkan pembangunan kilang. Ini belum pernah terjadi lho, sehingga kilang minyak Bontang bisa beroperasi 2019," papar Rachmad.
Namun syarat pembangunan kilat ini dapat terealisasi apabila ada dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, berupa tahapan teknis administratif dan sebagainya.
"Kalau memberi dukungan penuh, misalnya dalam pola seleksi dan tender (penjaringan mitra), dilibatkan unsur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian. Jangan sampai keseleo lah, sehingga bisa cepat dan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagus," terang dia.
Rachmad menyebut, nilai investasi pembangunan kilang minyak baru Bontang ditaksir mencapai US$ 8 miliar sampai US$ 10 miliar. Jumlah ini, katanya, lebih rendah dibanding investasi kilang baru pada umumnya yang menyedot US$ 12 miliar.
"Bisa lebih murah, karena di Bontang enggak perlu lagi bangun infrastruktur seperti dermaga, bandara, fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah dan lainnya. Tapi tergantung juga oleh konfigurasi yang kita pilih," pungkas dia.(Fik/Nrm)
Pembangunan Kilang Bontang Dijanjikan yang Tercepat di RI
Kilang minyak Bontang rencananya berkapasitas 300 ribu barel per hari.
Diperbarui 02 Jul 2015, 19:55 WIBDiterbitkan 02 Jul 2015, 19:55 WIB
Advertisement
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bursa Saham Asia Loyo Terseret Kekhawatiran Data Ekonomi AS
Tim Bulu Tangkis Indonesia Borong 4 Gelar Juara dari Singapore International Challenge 2025
Libur Sekolah Ramadan 2025: Resmi 7 Hari, Siswa Belajar Mandiri
Jaecoo Super Hybrid Marathon Jakarta-Bali Long Range Test Drive Resmi Digelar
Adhyaksa Charity Run 2025 Jadi Ajang Solidaritas Warga Medan
Paus Fransiskus Kiritis karena Sakit Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Disney On Ice 2025 Digelar di Jakarta dan Surabaya, Tiket Dijual Mulai Rp250 Ribu
Cara Arya Mohan Isi Waktu Luang di Lokasi Syuting Asmara Gen Z SCTV, Belajar Sabar Main Puzzle
Manchester United Buang-Buang Uang Buat Bintang yang Tidak Disukai Rekan Setim
Resep Semur Telur Kecap: Hidangan Lezat dan Praktis untuk Keluarga
Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 Hari Ini 24 Februari 2025, Cek Daftar Lengkapnya
Golden Age: Panduan Lengkap Optimalkan Kecerdasan Anak 0-5 Tahun