5 Alasan Buruk Buat Pindah Kerja

Saat beberapa orang memilih meninggalkan pekerjaan secara baik-baik, sebagian lain justru keluar begitu saja dengan alasan yang buruk

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 08 Jul 2015, 05:30 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2015, 05:30 WIB
Stres Kerja Bisa Picu Goyahnya Kesehatan Mental
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, New York - Hampir kebanyakan orang melakukan pekerjaan demi mendapatkan kepastian finansiall setiap bulan. Tapi itu bukan berarti dirinya mencintai pekerjaan yang dilakukan.

Sementara itu, memiliki pekerjaan yang dapat memberikan Anda kepuasan akan menjadi salah satu faktor yang menentukan kebahagiaan hidup. Sayangnya, beberapa perusahaan cenderung terus menekan para pegawai dan membuatnya berniat berhenti kerja.

Saat beberapa orang memilih meninggalkan pekerjaan secara baik-baik, sebagian lain justru keluar begitu saja dengan alasan yang buruk. Hati-hati, masa depan karir Anda bisa terganggu jika Anda melakukannya.

Berikut lima alasan buruk saat pindah kerja yang membuat karir Anda sulit seperti dilansir dari boldsky, Rabu (8/7/2015):

1. Bosan

Salah satu alasan yang biasa digunakan karyawan untuk pindah kerja adalah bosan dengan pekerjaannya. Tentu saja, hampir setiap pekerjaan memberikan rutinitas yang sama.

Jika Anda mencintai pekerjaan, Anda harus bisa melihat dengan cara yang berbeda guna membuat pekerjaan tampak lebih menarik.

2. Pekerjaannya sulit

Ada beberapa tipe pekerjaan yang ditugaskan pada Anda selama berada di kantor. Daripada keluar karena merasa pekerjaan sulit, sebaiknya Anda menganggap itu sebagai tantangan dan melakukannya sebisa mungkin.

Keluar karena merasa pekerjaan sulit adalah alasan yang tidak baik untuk pindah kerja.

3. Tak naik jabatan

Alasan lain yang biasa digunakan untuk pindah kerja adalah karena tak pernah naik jabatan. Padahal, bisa jadi perusahaan memang belum siap untuk mempromosikan Anda dan sebaiknya jangan jadikan itu sebagai alasan untuk pindah kerja.

4. Konflik dengan rekan kerja

Terlibat konflik dengan rekan kerja seringkali membuat Anda memilih untuk berhenti kerja. Ingat, saat terlibat konflik, Anda sebaiknya berusaha memperbaiki hubungan dengan rekan kerja dan bukan meninggalkan perusahaan karenanya.

5. Konflik dengan atasan

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda dan Anda tak bisa meminta atasan memberikan perlakukan tertentu pada Anda. Setiap orang tentu saja akan memberikan perlakuan berbeda pada Anda. Jadi belajarlah untuk mengatasi sikap atasan dan berusaha bekerja sama dengan dirinya. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya