Penurunan Harga Minyak Dunia Tak Pengaruhi Produksi Migas RI

SKK Migas mencatat, pendapatan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$7 miliar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jul 2015, 09:34 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2015, 09:34 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi minyak dan gas (migas) nasional. aktivitas produksi dari para kontraktor migas di Indonesia masih sesuai dengan rencana.

Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan, para Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) memang melakukan revisi rencana kerja anggaran atau work plan and budget (WP&B) untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia. "Revisi WP&B tersebut dilakukan lebih awal jika dibandingkan dengan biasanya," kata Amien, seperti yang dikutip Kamis (23/7/2015).

Namun, revisi yang dilakukan oleh pemegang KKKS tersebut bukanlah revisi yang berpengaruh langsung kepada penurunan produksi. "Memang sebagian besar melakukan revisi dengan mengurangi aktivitasnya. Namun mereka menjaga target produksi," papar Amien.

Amien revisi tersebut, produksi migas Indonesia tak berpengaruh signifikan terhadap  penurunan harga minyak dunia. "Jadi nantinya meskipun berkurang, namun tidak drastis dari rencana awal. WP&B awal 849 ribu barel per hari , revisi outlook 825 ribu barel per hari karena pengurangan aktifitas karena penurunan harga minyak tidak berpangaruh signifkan ke produksi," pungkasnya.

SKK Migas mencatat, pendapatan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas)  sebesar US$7 miliar atau sekitar Rp 92,5 triliun pada Semester I 2015. Sedangkan target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, sebesar US$ 14,99 miliar atau sekitar Rp 198 triliun.

Capaian tersebut berasal dari  lifting migas sampai semester 1 2015 mencapai  1,94 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) atau  94,8 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 mencapai 2,045 juta BOEPD.

Untuk diketahui, harga minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam satu tahun terakhir. Pada Juni 2014, rata-rata harga minyak dunia di level US$ 110 per barel. Di awal 2015 harga minyak dunia mengalami penurunan hingga ke level US$ 45 per barel. Saat ini harga minyak ada di kisaran US$ 55 per barel. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya