Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi minyak dan gas (migas) nasional. aktivitas produksi dari para kontraktor migas di Indonesia masih sesuai dengan rencana.
Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan, para Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) memang melakukan revisi rencana kerja anggaran atau work plan and budget (WP&B) untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia. "Revisi WP&B tersebut dilakukan lebih awal jika dibandingkan dengan biasanya," kata Amien, seperti yang dikutip Kamis (23/7/2015).
Namun, revisi yang dilakukan oleh pemegang KKKS tersebut bukanlah revisi yang berpengaruh langsung kepada penurunan produksi. "Memang sebagian besar melakukan revisi dengan mengurangi aktivitasnya. Namun mereka menjaga target produksi," papar Amien.
Amien revisi tersebut, produksi migas Indonesia tak berpengaruh signifikan terhadap penurunan harga minyak dunia. "Jadi nantinya meskipun berkurang, namun tidak drastis dari rencana awal. WP&B awal 849 ribu barel per hari , revisi outlook 825 ribu barel per hari karena pengurangan aktifitas karena penurunan harga minyak tidak berpangaruh signifkan ke produksi," pungkasnya.
SKK Migas mencatat, pendapatan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas)Â sebesar US$7 miliar atau sekitar Rp 92,5 triliun pada Semester I 2015. Sedangkan target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, sebesar US$ 14,99 miliar atau sekitar Rp 198 triliun.
Capaian tersebut berasal dari lifting migas sampai semester 1 2015 mencapai 1,94 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) atau 94,8 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 mencapai 2,045 juta BOEPD.
Untuk diketahui, harga minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam satu tahun terakhir. Pada Juni 2014, rata-rata harga minyak dunia di level US$ 110 per barel. Di awal 2015 harga minyak dunia mengalami penurunan hingga ke level US$ 45 per barel. Saat ini harga minyak ada di kisaran US$ 55 per barel. (Pew/Gdn)
Penurunan Harga Minyak Dunia Tak Pengaruhi Produksi Migas RI
SKK Migas mencatat, pendapatan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$7 miliar.
Diperbarui 23 Jul 2015, 09:34 WIBDiterbitkan 23 Jul 2015, 09:34 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Teken Aturan, Prabowo Resmi Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
Arti Cuaks, Fenomena Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial
Gaya Glamor Pevita Pearce Tampil Perdana di Sampul Majalah Internasional
Prabowo Umumkan Kepala Danantara Hari Ini, Ormas Keagamaan dan Mantan Presiden Juga Masuk Struktur
3 Cara untuk Danantara Saingi Temasek hingga Khazanah
5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan di Usia 30-an Demi Mendapatkan Umur Panjang
Tampan dan Berwibawa, Ini Potret Lawas Sri Sultan Hamengkubuwono X Saat Muda
Sekolah di China Tuai Kecaman Usai Paksa Orang Tua Siswa Setujui Hukuman Fisik untuk Murid
Tata Cara Membayar Zakat Fitrah, Pahami Syarat Wajib dan Rukunnya
Kabar Soal Bantuan Kementerian dan Lembaga Negara Ini Hoaks, Simak Daftarnya
15 Tips Membersihkan Kamar Mandi yang Efektif dan Mudah Dilakukan
Top 3 Berita Bola: Manchester United Jadi yang Terdepan dalam Perburuan Victor Osimhen