Bos BCA Tak Khawatir Suku Bunga AS Naik

Bila bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan ada kemungkinan BI Rate juga naik.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Jul 2015, 21:22 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 21:22 WIB
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan tak khawatir jika bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan pada 2015. Hal itu mengingat sentimen tersebut telah diantisipasi pelaku pasar.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan kalau pun The Fed menaikkan suku bunga acuan tidak membuat guncangan berarti. "Yang buat pasar kaget kalau tidak ada pengumuman tiba-tiba naik," kata dia, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Pihaknya pun bilang, jika bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menaikkan suku bunga acuan maka sepantasnya Indonesia mengikuti arus untuk menenangkan pasar. Saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia/BI Rate di kisaran 7,5 persen.

"Saya pribadi beramsumsi kalau suku bunga AS naik, paling tidak kita sedikit ikuti tren. Misal ada penyesuaian 0,25 persen. Hanya menunjukkan tunjukan ke pasar follow the trend, tidak lawan arus, supaya tenang," ujar Jahja.

Pihaknya mengaku khawatir terkait likuiditas perbankan ketat jika pemerintah mengandalkan pembiayaan untuk infrastruktur. Dia mengaku, kekuatan pembiayaan domestik hanya sekitar Rp 100 triliun-Rp 200 triliun.

"Kalau bayangkan Rp 1.000 triliun saja itu susah.  Kemampuan bank domestik Rp 100 triliun sampai Rp 200 triliun. Maka mau tak mau ambil luar," tandas dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya