Liputan6.com, New York - Harga emas kembali melonjak lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menabur keraguan mengenai rencana kenaikan suku bunga karena menunggu angka inflasi yang lebih mantap.
Menggutip Wall Street Journal, Kamis (30/7/2015), harga emas untuk pengiriman Agustus yang merupakan kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan, menuju kel level US$ 1.100,90 per ounce sesaat setelah The Fed mengumumkan pernyataannya.
Sebelumnya pengumuman, harga emas tertekan atau turun US$ 3,6 atau 0,3 persen ke level US$ 1.092,60 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Echange.
Dalam The Federal Open Market Committee (FOMC), para dewan gubernur Bank Sentral AS memutuskan untuk menahan sementara rencana kenaikan suku bunga. Alasan penundaan tersebut karena salah satu indikator yang menjadi pegangan untuk menaikkan suku bunga belum mendukung.
Angka inflasi di Amerika masih rendah sehingga Bank Sentral AS belum terlalu yakin dengan pertumbuhan ekonomi AS. Para pejabat The Fed memilih untuk menunda rencana kenaikan suku bunga dengan adanya realisasi angka inflasi yang masih rendah tersebut.
Angka inflasi selama ini terus berada di bawah 2 persen, batas minimal dari The Fed untuk menaikkan suku bunga. Namun, pejabat The Fed mengungkapkan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan yang terjadi ke depannya.
Sebenarnya, data-data lain seperti angka penjualan properti, klaim pengangguran dan penambahan tenaga kerja sudah menunjukkan hal yang positif sehingga bisa mendukung The Fed untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter.
"Pernyataan tersebut mengejutkan pelaku pasar dan mendorong kenaikan harga emas. Menariknya, tidak ada perbedaan pendapat dalam rapat The Fed kali ini," tutur analis komoditas RJO Futures, Chicago, AS, Bob Haberkorn.
Sebelumnya, harga emas sempat berada di level terendah dalam lima tahun terakhir karena ada ekspektasi dari pelaku pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada September 2015 ini.
Kenaikan suku bunga tersebut tentu saja membuat emas harus bertarung dengan instrumen keuangan lain. Hal tersebut membuat harga emas terus tertekan. (Gdn/Ndw)
Harga Emas Kembali Naik Dipicu Keraguan The Fed soal Suku Bunga
Harga emas sempat berada di level terendah dalam lima tahun terakhir.
diperbarui 30 Jul 2015, 06:51 WIBDiterbitkan 30 Jul 2015, 06:51 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kampanye Akbar Kondusif, Kapolres Sampaikan Arahan Penting Jelang Tahapan Pilkada Berakhir
Turis Asal Amerika Tewas Saat Mendaki Gunung Ijen, Ini Kronologinya
Seluruh Korban Tertimbun Longsor di Bruno Purworejo Berhasil Dievakuasi
Wawan Suami Airin Kembali Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi
Tips Memilih Melon yang Manis: Panduan Lengkap untuk Pencinta Buah
Ketum The Jakmania Puji Sutiyoso dan Anies Sebagai Gubernur yang Beri Kontribusi Nyata ke Persija
Top 3 Berita Hari Ini: Timnas Indonesia Menang, Maarten Paes Sebut Pacar Modelnya Luna Bijl Bawa Keberuntungan
100 Kata Mutiara Malam Hari yang Penuh Makna, Bikin Semangat saat Bangun Esok
Rahasia Dominasi Honda di ARRC AP250
Meski Penggunaannya Mudah, Warga Tetap Dilatih Melapor ke SP4N-LAPOR!
Tips Tinggi Badan Usia 15: Panduan Lengkap Optimalisasi Pertumbuhan
Fakta Menarik Series True Stalker, Haico Jadi Stalker Jefri Nichol