Bali Butuh Tambahan Pasokan Listrik 3.000 MW

Pasokan listrik itu untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun ke depan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Agu 2015, 19:20 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 19:20 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Buleleng - Provinsi Bali membutuhkan pasokan listrik sebesar 3.000 megawatt (MW) dalam waktu 10 tahun ke depan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.

Asisten Gubernur Bali Bidang Ekonomi Pembangunan I Ketut Wija mengatakan, Provinsi Bali tidak terlalu besar luas wilayahnya, namun populasi penduduknya cukup banyak ditambah dengan jumlah wisatawan.

"Bali sangat kecil dibanding wilayah Indonesia yaitu 5.600 kilometer persegi (km2) hanya 0,29 persen luas wilayah Indonesia jumlah penduduk 4,2 juta wisatawan asing 4 juta, domestik 7 juta per tahun," kata Wija, saat menghadiri Peresmian, PLTU Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (11/8/2015).

Menurut Wija, kondisi seperti itu menjadikan pembangunan Bali sangat cepat dan membutuhkan energi yang besar. Bahkan dalam 10 tahun ke depan, kebutuhannya meningkat mencapai 3.000 MW untuk memenuhi pembangunan Bali.

Sementara saat ini kapasitas listrik terpasang di Bali mencapai 785 MW. Sedangkan listrik Bali bersumber dari pembangkit Sanggaran 370 MW, kabel bawah laut Gilimanuk yang memasok listrik dari Jawa ke Bali 340 MW. Kemudian pembangkit Gilimanuk 130 MW dan Pemaron 80 MW.

"Setelah PLTU Celukan Bawang diresmikan ini menghasilkan 380 MW, kita memiliki 1.300 MW. Sebenarnya untuk saat ini sudah cukup. Tetapi melihat perkembangan kedepan kita butuh dua kali lipat dari saat ini," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya