Jasa Marga Berencana Rights Issue untuk Bangun Jalan Tol

Kementerian BUMN berharap PT Jasa Marga Tbk mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) agar jaga porsi kepemilikan saham pemerintah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Agu 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 15:00 WIB
Jasa marga
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga  Tbk (JSMR) berencana melepas saham baru dengan penawaran terbatas untuk membiayai pembangunan 13 ruas tol baru.

Deputi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pontas Tambunan mengatakan investasi pembangunan 13 ruas tol baru tersebut sebesar Rp 40 triliun.

"Dari rencana yang dibuthkan dana Rp 40 triliun," kata Pontas, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Menurut Pontas, jika penerbitan saham baru tersebut dilakukan maka porsi saham pemerintah sebanyak 70 persen akan berkurang.

"Karena itu Jasa Marga merencanakan penerbitan saham baru untuk nambah pembiayaan tersebut, saham baru akan memperkecil porsi pemerintah," ujar Pontas.

Ia menambahkan, sebelum menerbitkan saham baru, Kementerian BUMN dan Jasa Marga akan mengajukan usulan ke DPR. Namun, jika Jasa Marga mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,25 triliun rencana tersebut dapat diurungkan.

"Bila penerbitan saham baru akan ke DPR juga mengurangi 70 persen jumlahnya lebih kecil, keinginan kami Jasa Marga tetap 70 persen karena itu kami ingin tambahan PMN," kata Pontas.

Pemerintah terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi motor pemggerak pembangunan di setiap wilayah di Indonesia. Untuk itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN demi mempercepat pembangunan, terutama dalam hal infrastruktur.

Pada 2015, pemerintah telah memberikan PMN ke 35 BUMN dengan total anggaran mencapai Rp 39,92 triliun. Untuk tahun depan, pemerintah juga kembali mengajukan PMN kepada DPR RI bagi 22 perusahaan BUMN dengan total nilai yang diajukan mencapai Rp 31,3 triliun.

Dikutip dari data Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016‎ yang diterima Liputan6.com, Kamis pekan ini, PT PLN (Persero) masih menjadi perusahaan yang mendapatkan PMN paling besar, yaitu Rp 10 triliun. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari PMN tahun 2015 sebesar Rp 5 triliun. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya