Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan alasan logis perlu tidaknya kereta cepat (High Speed Railways/HSR) rute Jakarta-Bandung. Tak heran bila akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan pembangunan megaproyek senilai Rp 87 triliun itu kepada dunia usaha atau BUMN.
Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan menghitung jarak Jakarta-Bandung sepanjang 150-180 Kilometer (Km). Kereta cepat ini diyakini mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 300 Km per jam.
"Jika dengan jarak 150 Km butuh 5 stasiun, maka satu stasiun harus berjarak 30 Km. Jakarta-Bandung bisa ditempuh dalam waktu 40 menit, dengan begitu interval setiap stasiun 8 menit. Apa bisa? Saya kira tidak bisa. Jadi kami sarankan tidak pakai kereta cepat," tegas dia di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Idealnya, kata Jonan, moda transportasi massal kereta cepat alias Shinkansen dibutuhkan untuk jarak jauh, minimal Jakarta-Surabaya. Akhirnya, karena pertimbangan itu, Presiden Jokowi menyerahkan proyek kereta cepat dengan jalan business to business (B to B).
"Pemerintah tidak ikut-ikutan. Kita serahkan ke bisnis, intinya B to B. Mau BUMN yang bangun, atau BUMN patungan dengan siapa juga boleh. Terserah saja selama tidak pakai APBN langsung maupun tidak langsung. APBN kan terbatas lebih baik bangun kereta api di luar Jawa, seperti kereta Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua," papar dia. Â
Meski tidak secara frontal mengatakan penolakan terhadap proposal tersebut, namun Jonan menegaskan, pengerjaan konstruksi kereta cepat melalui jalan B to B, maka diserahkan kepada BUMN dan perusahaan pelat merah itu bisa menggandeng pihak China maupun Jepang.
"Putusannya harus B to B. Proposal ditawarkan ke pemerintah, sekarang pemerintah tidak ikut-ikutan. Kami cuma jadi regulator, mau dibikin kereta cepat, setengah cepat, seperempat cepat atau tidak cepat, terserah asal B to B saja. BUMN diklasifikasikan sebagai badan usaha bukan pemerintah," tegas Mantan Direktur Utama PT KAI (Persero) itu. (Fik//Ndw)
Menhub Jonan: Jakarta-Bandung Tak Perlu Kereta Cepat
Menhub Jonan membeberkan alasan logis kenapa kereta cepat Jakarta-Bandung tak perlu dibangun
Diperbarui 03 Sep 2015, 21:30 WIBDiterbitkan 03 Sep 2015, 21:30 WIB
Kereta cepat yang dikelola China Railway Corporation. (Liputan6.com/Isna Setyanova) ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Lesu, Tekanan Asing dan Sentimen Global Jadi Momok
Polisi Imbau Masyarakat Waspada dan Jaga Kamtibmas Jelang Puasa Ramadan
Cukup dengan Cara Ini, Cumi Bisa Empuk dan Tidak Amis Tanpa Direndam Lama
Rano Karno: Pencak Silat Bukan Sekadar Ilmu Bela Diri, Ada Nilai yang Terkandung
Samsung Galaxy S25 Bisa Akses 8 Aplikasi Ini dengan Now Bar, Begini Caranya
6 Hoaks Sepekan, dari Cristiano Ronaldo Tiba di Indonesia sampai Pembagian Bansos
7 Potret Reni Effendi Istri dr Richard Lee Belajar Pakai Hijab
Burung Kepodang Sulawesi Kian Langka, Perburuan Jadi Ancaman Serius
Maruarar Sirait Diangkat Jadi Ketua Komite Tapera
Dibuang Manchester United, Marcus Rashford Kini Jadi Penyelamat Aston Villa
Potret Ulang Tahun Alita Anak Alice Norin, Kebersamaannya Penuh Kehangatan
Macam Macam Teori Kepribadian: Memahami Kompleksitas Jiwa Manusia