Imbal Hasil Obligasi Turun, Pembiayaan Pemerintah Membaik

Bank Indonesia juga menambah valuta asing di pasar spot dan forward sehingga mendukung penguatan rupiah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Okt 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2015, 19:30 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan pembiayaan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga membaik. Hal itu seiring imbal hasil atau yield obligasi pemerintah turun jadi delapan persen dari 10 persen.

"Selain pasar valas dengan rupiah menguat cukup signifikan. Pasar obligasi negara juga membaik. Imbal hasil obligasi negara sebelumnya naik jadi 10 persen sekarang delapan persen. Rate turun pembiayaan pemerintah di APBN juga membaik," ujar Mirza.

Ia menambahkan, pihaknya mengapresiasi komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi struktural. Dalam dua paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan, Bank Indonesia juga menambah suplai valuta asing di pasar spot dan forward.

"Ini berdampak positif untuk harapan orang sehingga mulai jual dolar kemarin karena spekulasi tumpuk," kata Mirza.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat ke level 13.821 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pekan ini. Pada Selasa 6 Oktober 2015, rupiah ditutup ke level 14.241 per dolar AS. (Yas/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya