Liputan6.com, Jakarta - Jakarta masuk dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal dunia meski berada di urutan kedua terbawah. Kota dengan biaya hidup termahalk adalah Shanghai, mengalahkan Hong Kong juga Singapura. Dari sebuah studi yang dilakukan, jika bepergian ke HOng Kong, pastikan membuat uang banyak, karena pasti akan selalu merasa tidak cukup dan kaget dengan mahalnya barang di sana.
Artikel kota dengan biaya hidup termahal di Asia menjadi artikel paling banyak dibaca di kanal bisnis Liputan6.com edisi Selasa (3/10/2015). berikut artikel yang menjadi artikel terfavoit dalam Top 5 Bisnis:
1. Kota Berbiaya Hidup Termahal di Asia, Jakarta Urutan Berapa?
Advertisement
ika mau jalan-jalan ke kota Shanghai, siapkan uang yang banyak. Kaena Shanghai adalah kota dengan biaya hidup paling mahal di Asia. Kota di China ini mengalahkan Hong Kong dan Tokyo di dengan biaya hidup paling mahal.
Sebuah riset dari Julius Baer Lifestyle Index City Ranking, yang dilansir dari lama CNN, Selasa (3/11/2015), menyebutkan, di Asia, Shanghai berada di puncak teratas, sementara terbawah adalah Mumbai. Itu artinya, kota di India itu punya biaya hidup paling murah.
Jika membeli pakaian. jam tangan, sepatu, jas, dan lainnya, jangan kaget jika label harga di pertokoan Shanghai bisa mencekik dompet. Harga jas di Shanghai 34 persen lebih mahal dibanding harga rata-rata di Asia. Minuman anggur 21 persen lebih mahal sementara jam tangan 16 persen juga lebih mahal.
"China telah menjadi mesin pertumbuhan dari perkembangan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir," sebut laporan itu.
2. Yuk, Hitung Berapa Gaji Pantas Buatmu
Gaji. Obrolan sensitif tapi penting. Tak sedikit orang yang merasa gaji dan tagihan seperti kejar-kejaran tidak ada habisnya.
Berkunjung ke University of Melbourne minggu lalu untuk andil dalam Indonesian Career Expo, Karir.com mencari talenta-talenta terbaik di salah satu kota tujuan favorit mahasiswa Indonesia menimba ilmu di Benua Kangguru itu. Sejumlah 17.000 mahasiswa asal Indonesia memang tersebar di Australia, dengan jumlah terbesar di Sydney, disusul dengan Melbourne dan Perth. Banyak lulusan yang lantas memutuskan berkarir di Australia.
Mengapa mereka akhirnya memutuskan berkarir di Australia? Berapa sih penghasilan yang didapat dengan berkarir di Australia? Apakah gaji di sana jauh lebih menjanjikan?
3. Tanggapan Menko Darmin soal Pencabutan Subsidi Listrik
Pemerintah mengaku masih akan membahas secara mendalam kebijakan pencabutan subsidi listrik bagi 23 juta pelanggan golongan 450-900 VA mulai tahun depan. Dengan upaya tersebut, ada potensi penghematan subsidi listrik sebesar Rp 28 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui kebijakan tersebut akan menimbulkan dampak cukup luas. Pemerintah masih harus membahas mengenai pencabutan subsidi listrik yang menyasar 23 juta pelanggan.
"Ya itu masih mau dibahas dulu. Sesuatu itu kalau mau dilakukan karena dampaknya luas, pemerintah bisa bilang itu dibahas dulu. Dibahas dampaknya seperti apa, waktunya yang pas kapan," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu saat ditemui di kantornya, Jakarta, seperti ditulis Selasa (3/11/2015).
4. Buruh Tetap Tolak Aturan Terbaru soal Pengupahan
Anggota Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dari unsur serikat pekerja (SP) Iswan Abdullah menegaskan penolakannya terhadap pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Iswan menuding PP tersebut diberlakukan atas usulan Bank Dunia dan diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), bukan murni pemerintah. "Kalau Depenas dari unsur SP tegas menolak, tetapi dari pemerintah dan Apindo sangat mendukung karena konsep itu mereka yang menginisiasi. Ini atas usulan Bank Dunia," kata Iswan dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Dia mengungkapkan KSPI beserta seluruh unsur buruh menolak pemberlakukan PP tersebut. Buruh mengancam akan terus melakukan aksi besar-besaran sampai PP itu dicabut.
"Kita akan terus melakukan langkah-langkah tegas untuk menyatakan penolakan terhadap pemberlakuan PP tersebut," kata dia.
5. Cek Tips Jitu Kelola Uang dengan Baik di Usia 30-an
Ungkapan hidup dimulai pada usia 30 tahun mungkin ada benarnya. Saat memasuki usia 30 tahun, orang mulai mantap dalam menjalani karir, selain itu di usia ini juga banyak yang memutuskan untuk menikah dan memiliki anak.
Berdasarkan situs usnews.com, usia 30-an juga memiliki tantangan sendiri khususnya keuangan dan seiring dengan tantangan tersebut kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mengelola keuangan.
Berikut 5 Kesalahan Keuangan Yang Harus Dihindari
(Zul/Gdn)