Rizal Ramli Ungkap Diskriminasi Freeport ke Rakyat Papua

Rizal menceritakan satu kasus yang bisa dibilang sebuah pelecehan terhadap masyarakat Papua.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Des 2015, 20:37 WIB
Diterbitkan 13 Des 2015, 20:37 WIB
Freeport Indonesia (AFP Photo)
Freeport Indonesia (AFP Photo)
Liputan6.com, Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengaku geram dengan perlakuan PT Freeport Indonesia yang menginjak-injak harga diri bangsa ini, khususnya warga Papua. Masyarakat di bumi Cendrawasih kerap mendapat perlakuan diskriminatif dari perusahaan tambang emas raksasa itu. 
 
Rizal menceritakan satu kasus yang bisa dibilang sebuah pelecehan terhadap masyarakat Papua. Dua hari lalu, ia bertemu dengan tokoh masyarakat Papua yang pernah bekerja di Freeport Indonesia. Orang ini berasal dari perkampungan di sekitar wilayah operasi tambang Freeport. 
 
Lanjut Rizal, suatu hari warga atau tetangga sekampungnya minta tolong dibelikan beras, gula dan kopi dengan bekal uang. Sebagai pegawai Freeport, tokoh masyarakat itu membeli pesanan ke supermarket di area perkantoran Freeport. 
 
 
"Begitu mau bayar ke kasir, uangnya kotor sekali. Lalu si kasir tahu dan berkata ini pasti uang dari orang kampung. Akhirnya kasir tidak mau menerima," ujarnya ditemui di Jakarta, Minggu (13/12/2015). 
 
Karena ucapan kurang sopan dari si kasir, tokoh masyarakat tersebut marah. Kata Rizal, akhirnya tokoh masyarakat itu membuka bungkusan gula dan melemparnya sehingga gula tumpah ruah ke lantai. 
 
Buntut dari kejadian ini, diakuinya, membuat tokoh masyarakat itu dipecat dari Freeport. Sekarang dia jadi dosen di Universitas Cendrawasih, Papua. 
 
"Inilah contoh Freeport yang melakukan banyak diskriminasi dan tidak bersahabat dengan rakyat Papua yang ada di sekitarnya," tegas Rizal.  (Fik/Nrm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya