Jokowi Tetapkan 2016 Sebagai Tahun Percepatan Kerja

Percepatan kinerja harus dilakukan dengan mengubah nomenklatur di masing-masing kementerian dan lembaga.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Jan 2016, 15:15 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 15:15 WIB
20151102-Tiga Agenda Yang Dibahas Pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla beserta menteri melakukan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta,(2/11/2015). Sidang membahas APBN 2016, Persiapan Pilkada, dan Paket Kebijakan Ekonomi VI. (Liputam6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang kabinet paripurna pertamanya di 2016 mengganti slogan dalam kabinetnya dari sebelumnya Ayo Kerja menjadi Percepatan Kerja.Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan dalam sidang kabinet tersebut Presiden Jokowi mengaku masih ada beberapa kinerja Kementerian dan Lembaga (K/L) yang masih belum sesuai harapan."‎Tidak lagi tahun ayo kerja tapi sudah ada penekanan untuk mempercepat pekerjaan, karena beliau menginginkan pertumbuhan ekonomi pada 2016 ini harus jauh lebih baik dibandingkan 2015 lalu," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2016).

Pramono menambahkan percepatan kinerja tersebut harus dilakukan dengan perubahan nomenklatur di masing-masing K/L. Menurutnya perubahan tersebut harus ada penyederhanaan bahasa layakn‎ya yang dilakukan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).‎"Sekarang dipakai bahasa sederhana, oleh Presiden dan Wakil Presiden disebut dengan bahasa bercanda, bahasa Susinisasi yaitu di KKP, alhasil di KKP berhasil saving sekitar Rp 2 triliun," tegas Pramono.Sebagai arahan utama, dikatakan Pramono, Presiden Jokowi meminta kepada Kementerian yang terkait dengan pembangunan infrastruktur untuk bisa bekerja lebih cepat dibandingkan tahun lalu.Ini harus diimplementasikan dengan ditandantanginya beberapa proyek yang bakal dimulai tahun ini, dimana lelang proyek tersebut sudah dilakukan di tahun 2015.‎"Tanggal 6 Januari 206 secara simbolik mungkin presiden akan hadir di salah satu kementerian untuk memulai bahwa apa yang namanya program kerja tidak lagi seperti dulu dimulai Maret, April atau Juni. Sekarang begitu tahun baru, awal tahun sudah kita mulai pekerjaannya," ungkap dia. (Yas/Gdn)**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya