Liputan6.com, Amurang - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera mengoperasikan kapal pembangkit listrik (Marine Vessel Power Plant/MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan yang disewa dari Turki.
Kapal saat ini berada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Manajer Bidang Pembangkitan PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo) Mangapul Marbun mengatakan, tambahan pasokan listrik dari kapal tersebut akan diperuntukan bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).
Jika sudah beroperasi secara keseluruhan yang ditargetkan pada 23 Januari 2016, kapal akan menghasilkan listrik berkapasitas 120 megawatt (MW). Pasokan ini diharapkan bisa menghilangkan defisit listrik yang selama ini terjadi di Sulutgo.
"Beban puncak kita yang tertinggi tercatat mencapai 325 MW. Sedangkan kemampuan pasok kita selama ini hanya 275 MW," ujarnya di Amurang, Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2016).
Selain dari kapal tersebut, wilayah Sulutgo juga akan mendapatkan tambahan pasokan listrik dengan mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo yang berkapasitas 4x25 MW.
Dengan demikian, lanjut Mangapul, pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Sulutgo akibat kekurangan pasokan tidak akan terjadi lagi. Bahkan PLN masih mendapatkan surplus listrik dari beroperasinya dua pembangkit tersebut.
Baca Juga
Baca Juga
"Dari kapal besar 120 MW, kemudian dari PLTG Gorontalo sebesar 100 MW. Jadi nanti pada 23 Januari 2016, kita bisa men-declare tidak ada lagi pemadaman bergilir," kata dia.
Bukan hanya itu saja, saat ini di Amurang juga tengah dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) oleh PT Mega Daya Tangguh berkapasitas 2x30 MW. Jika PLTU ini mulai beroperasi maka suplus pasokan listrik untuk wilayah Sulutgo akan semakin besar.
"PLTU Amurang saat ini berkapasitas 2x25 MW. Nanti akan ada tambahan 2x30 MW dari PLTU yang sedang dibangun. Pembangunan PLTU itu dimulai pada bulan 9 (September) 2015, Kita targetkan Desember ini satu unit mulai beropersi. Kemudian unit kedua ‎pada Maret 2017, jadi full beroperasi," jelas dia.
Sedangkan sebagai langkah efisiensi karena ada suplus pasokan listrik, PLN berencana menghentikan pasokan yang didapat dari sewa pembangkit dengan perusahaan swasta sebesar 80 MW.
"Itu target kita di tahun ini, akan dilakukan secara bertahap. Misalnya bulan ke-3 (Maret) sebesar 20 MW, kemudian bulan ke-5 (Mei) 20 MW lagi. Nanti tergantung situasi, tapi tidak akan menghilangkan sistem aman. Kita hanya akan memaksimalkan mesin yang ada. Kita tetap jaga cadangan operasi sebesar 20 persen," tandas dia.(Dny/Nrm)
Â
Advertisement