Lewat Tol Jakarta-Cikampek-Palimanan Cuma Bayar Sekali

Pengguna tol akan dipungut bayaran sekali saja demi mengurai kemacetan yang kerap terjadi di gerbang tol.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Jan 2016, 12:45 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 12:45 WIB
Survei BI: 70 Persen Usaha di Pantura Gulung Tikar Akibat Cipali
Tol Cipali. (Liputan6.com/Panji Prayitno))

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan pemerintah akan segera mengintegrasikan sistem pembayaran ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan Cikopo-Palimanan (Cipali). Artinya, pengguna tol akan dipungut bayaran sekali saja demi mengurai kemacetan yang kerap terjadi di gerbang tol.

Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, pemerintah bersama PT Jasa Marga Tbk tengah berdiskusi mengenai teknis pelaksanaan penggabungan sistem pembayaran dua jalan tol ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut merupakan operator jalan tol Jakarta-Cikampek, sementara pengelola Cipali PT Lintas Margaa Sedya (LMS).

"Kami sedang bicarakan dengan Jasa Marga sebagai pengelola terkait teknis pembayarannya seperti apa. Di mana titik untuk pembayarannya, karena integrasi sistem pembayaran untuk jalan tol Jakarta-Cikampek-Cipali," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Dengan target integrasi sistem pembayaran menjadi sekali bayar ini diharapkan dapat mengantisipasi kemacetan maupun antrean panjang yang biasa mengular di gerbang tol. "‎Jadi nanti tidak berkali-kali bayar, cukup sekali saja. Karena dua ruas jalan tol ini yang paling banyak dilalui pemudik saat musim liburan," terangnya.

Ia berharap, pengoperasian penggabungan sistem pembayaran ini dapat terealisasi sebelum Lebaran 2016. "Kita harapkan segera ya bisa terwujud, mungkin sebelum Lebaran ini. Nanti jika terealisasi, pelan-pelan sistem pembayaran bisa terintegrasi untuk jalan tol lainnya," terang Herry.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang telah memberi instruksi agar gerbang Tol Cikopo dan Tol Cikampek terintegrasi. Langkah tersebut ditempuh untuk mengurai kemacetan panjang yang terjadi saat libur panjang tiba.

"Kalau sistemnya terintegrasi kenapa di Cikopo harus transaksi bukan entry masuk, bukan keluar hanya perpindahan operator antara LMS masuk Jasa Marga kalau sistem integrasi, gerbang Cikopo hapus. Langsung. Dulu antara Jasa Marga dan CMNP terjadi sekarang sudah gabung. Harus terintegrasi LMS dan Jasa Marga supaya terintegrasi harus IT nggak bisa manual. Tinggal lihat aja masuknya dari mana keluar mana. Kan kelihatan, bebannya LMS berapa Jasa Marga berapa. Jadi itu langkah ke depan," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sugihardjo.

Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan memang telah melayangkan surat usulan kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).

Selain itu, untuk mengurai kemacetan Kemenhub mendorong penggunaan sistem pembayaran elektronik. Sehingga, diharapkan dapat memangkas waktu pembayaran. "‎Menggunakan elektronik tiket jadi tidak ada transaksi," tuturnya. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya