Sektor Industri Bakal Jadi Andalan Pembiayaan Eximbank

Indonesia Eximbank menatap 2016 dengan lebih optimistis jika dibandingkan dengan 2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Feb 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2016, 16:30 WIB
20150915-Bongkar Muat di JICT-Jakarta
Suasana bongkar muat di Jakarta International Contener Terminal (JICT),Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Nilai ekspor Indonesia Agustus 2015 mencapai US$12,70 M atau meningkat 10,79 persen dibanding ekspor Juli 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Eximbank menatap 2016 dengan lebih optimistis jika dibandingkan dengan 2015. Hal ini dikarenakan tahun ini diperkirakan kondisi ekonomi akan semakin membaik.

Direktur Eksekutif Eximbank Ngalim Sawega‎ mengungkapkan, sektor industri ditargetkan masih menjadi salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai produk ekspor dan penciptaan lapangan kerja menjadi pemicunya.

Tak heran, dikatakan Ngalim, Indonesia Eximbank mentargetkan industri menjadi salah satu sektor pembiayaan yang bakal menopang kinerja perusahaan sepanjang 2016. Ditargetkan sektor ini akan menyerap pembiayaan mencapai 45,92 persen.

"Untuk itu kami tidak hanya berupaya memainkan peran sebagai penyedia pembiayaan yang dibutuhkan sektor berorientasi ekspor tetapi juga turut mendukung sektor substansi impor sehingga diharapkan kinerja net ekspor Indonesia akan semakin baik," kata Ngalim di kantor dia, Selasa (23/2/2016).

Dikatakan Ngalim, untuk sektor lain yang akan menyerap pembiayaan diantaranya adalah pertanian dengan porsi target 12,09 persen, pertambangan 10,18 persen, pengangkutan 9,34 persen dan jasa dunia usaha 9,19 persen.

Mengenai pembiayaan, Indonesia Eximbank menargetkan akan tumbuh 20,19 persen menjadi Rp 87,7 triliun. Sementara untuk penjaminan, pertumbuhan 2016 ditargetkan sebesar Rp 8,9 triliun atau 42,4 persen dari tahun ini.

"Kalau untuk volume trade finance kami targetkan sebesar US$ 1 miliar, ini akan kita arahkan untuk mendukung proyek-proyek stratetgis," terang dia.

Untuk mendukung pencapaian kinerja sepanjang 2016, Indonesia Eximbank akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan obligasi senilai Rp 6 triliun.

Direktur Pelaksana III Indonesia Eximbank Basuki Setyadjid mengungkapkan penerbitan obligasi ini direncanakan dilakukan pada kuartal II atau kuartal III tahun ini.

‎"Kami meyakini pertumbuhan ekonomi akan terus membaik di tahun ini, ini sejalan dengan rencana ekspansi pembiayaan yang akan kita lakukan," kata dia.

Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) ke III ini dikatakan Setyadjid tengah dilakukan proses persetujuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebelum nantinya untuk dieksekusi di level perusahaan.

‎Eximbank menunjuk lima penjamin emisi obligasi yang tergabung dalam join lead underwriter, yakni PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia dan PT Bahana Sekuritas.‎ (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya