Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah menjadikan perusahaan asal Rusia, Rosneft menjadi mitranya dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Ini menjadi joint project pertama Pertamina dengan Rosneft.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan alasan dirinya memilih Rosneft karena dari sekian perusahaan yang menyatakan berminat, hanya perusahaan ini yang paling getol dalam pengerjaan kilang itu.
"Sore hari ini Pertamina membawa Rosneft untuk audiensi dengan Bu Menteri BUMN, ini terkait rencana pembangunan kilang baru di Tuban," kata Dwi di Kementerian BUMN, Rabu (27/4/2016).
Advertisement
Dwi menganggap Rosneft merupakan perusahaan migas ternama di dunia yang memiliki kilang minyak di beberapa negara selain Rusia, seperti Itali dan Tiongkok. Tak hanya itu, dari kondisi keuangan perusahaan, Dwi menuturkan, Rosneft juga dinilai cukup sehat.
Baca Juga
Dengan terpilihnya mitra pembangunan ini‎ ditargetkan langkah selanjutnya adalah proses detil rencana pembangunan. Kilang tersebut ditargetkan sudah selesai dan mulai produksi pada 2021.
"Jadi nanti produksi dari Kilang Tuban ini bisa mencapai 300 ribu barel per hari," tegas Dwi.
Pembangunan proyek ini akan menelan biaya US$ 11-12 miliar. Pertamina akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi minimal 55 persen. Mengenai pendanaan pembangunan kilang, setidaknya 40 persen akan berasal dari modal perusahaan.
Sementara di kesempatan sama, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku kerja sama dengan Rosneft ini diharapkan tidak hanya pembangunan kilang saja, melainkan juga dalam hal pengembangan teknologi.
"Rosneft mempunyai kemampuan tinggi di teknologi, mereka harap bisa mau berbagi kemampuan di bidang teknologi, mereka sudah bangun 11 refinery di Rusia, Itali, dan tempat lain," papar Rini.
Tidak hanya itu, Rini juga mengapresiasi apa yang ditawarkan Rosneft untuk melibatkan pekerja Pertamina dalam pengelolaan hulu di beberapa kilang mereka yang tersebar di seluruh dunia.(Yas/Ahm)