RI Siap Beri Bantuan Pendidikan di Negara Konflik

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, konflik mengancam keberlanjutan pendidikan para generasi muda.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Mei 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 08:00 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan menggelontorkan bantuan pendidikan untuk para generasi muda di negara-negara konflik yang menjadi anggota Islamic Development Bank (IDB). Tujuannya agar pendidikan tetap berlanjut akibat konflik atau perang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengungkapkan, banyak negara anggota IDB yang mengalami konflik atau perang, baik konflik di dalam negeri maupun serangan dari luar negara. Tragedi tersebut memporak porandakan fasilitas umum, infrastruktur, dan lainnya.

"Apalagi mayoritas negara anggota IDB adalah negara berpenghasilan menengah dan rendah, sehingga IDB diharapkan bisa memikirkan untuk menjadi bank rekonstruksi, rehabilitasi, dan re-build," jelasnya saat membuka Sidang Tahunan IDB di JCC, Selasa (17/5/2016).

Paling penting, kata JK, konflik mengancam keberlanjutan pendidikan para generasi muda di negara konflik. Perlu peran serta dari negara lain untuk membantu pendidikan mereka, dalam hal ini negara anggota IDB.

"Kita tidak bisa memberikan semua harapan ke negara Barat yang bukan anggota IDB. Jadi kita harus siap bersama, dan Indonesia siap untuk memberikan pendidikan lanjutan kepada anak muda di negara konflik agar tidak ada lost generation," ucapnya.

Menurut JK, banyak negara anggota IDB membutuhkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan sektor lainnya, seperti penyediaan tenaga listrik, efisiensi transportasi, akses air bersih, kesehatan dan pendidikan, serta lainnya.

"Semua itu jadi tantangan penting bagi IDB, sehingga program ini harus komprehensif. Indonesia dengan basis penduduk muslim besar mempunyai harapan supaya terealisasi komitmen IDB," pungkas dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya