Liputan6.com, Jakarta - Gejolak harga pangan menjelang puasa dan Lebaran diperkirakan akan mengerek inflasi di Mei 2016. Ekonom memproyeksikan terjadi inflasi pada bulan kelima ini sebesar 0,18 persen atau lebih tinggi dibanding realisasi April yang mencatatkan deflasi 0,45 persen.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede meramalkan inflasi Mei ini sebesar 0,18 persen. Sementara inflasi tahunan mencapai 3,27 persen. Inflasi inti tahunan diperkirakan sebesar 3,42 persen. “Inflasi bulan Mei sebesar 0,18 persen,” kata dia dalam forecast inflasi Mei di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Berbeda, proyeksi inflasi dari Ekonom Bank MandiriAndryAsmoro lebih tinggi. Inflasi Mei 2016 ini estimasinya sebesar 0,22 persen dengan inflasi tahunan 3,32 persen dan inflasi inti tahunan mencapai 3,48 persen. “Kami perkirakan inflasi bulan kelima ini sebesar 0,22 persen,” ujar Andry.
Baca Juga
Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memprediksi inflasi Mei 2016 akan bergerak pada angka 0,19 persen dengan inflasi tahunan 3,3 persen. Dia mengatakan, proyeksi inflasi rendah ini karena tekanan harga beberapa bahan pangan sudah mengalami penurunan.
“Harga cabai sudah lebih turun. Tapi memang untuk daging ayam harus diperhatikan. Namun demikian, kami optimistis target inflasi secara umum 4 plus minus 1 persen dapat tercapai di akhir tahun ini,” jelasnya.
BI, diakui Agus, telah melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Bulog dalam rangka stabilisasi harga pangan jelang puasa dan Lebaran. Koordinasi tersebut dilaksanakan untuk mengendalikan inflasi supaya tidak melonjak tinggi demi mencapai target inflasi 2016.
“Indonesia kan negara besar, jadi untuk komoditas-komoditas tertentu khususnya harga pangan kalau kita tidak dilakukan koordinasi, inflasi bisa cukup tinggi. Kita berkoordinasi dan lebih tajam menyoroti 5 komoditas utama, yakni beras, daging sapi, bawang merah, cabai, dan daging ayam.Kita lakukan pembahasan cukup dalam,” terangnya.