Investor Lepas Dolar, RI Banjir Duit Rp 97 Triliun

BI mencatat dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 97 triliun sepanjang enam bulan ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jul 2016, 17:44 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 17:44 WIB
Investor Lepas Dolar, RI Banjir Duit Rp 97 Triliun
Investor Lepas Dolar, RI Banjir Duit Rp 97 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 97 triliun sepanjang enam bulan ini. Lahirnya Undang-undang Pengampunan Pajak (UU Tax Amnesty) ikut memberikan kontribusi atas sentimen positif bagi Indonesia.

"Mulai dari 1 Januari sampai 24 Juni ini ada dana masuk ke Indonesia sebesar Rp 97 triliun," tegas Gubernur BI, Agus Martowardojo di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Jika melihat realisasi periode yang sama tahun lalu, kata Agus, hanya masuk dana asing Rp 57 triliun. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari respons positif kebijakan tax amnesty di Indonesia. Hanya saja, dia belum bisa menghitung dana asing yang masuk hingga periode Juli menyusul pengesahan UU Tax Amnesty.

"Sejak tax amnesty disetujui sampai sekarang, sudah terjadi aliran dana masuk ke Indonesia. Tapi itu datanya belum sampai 11 Juli. Mungkin besok sudah ketahuan, tapi ada dana yang masuk dalam jumlah besar," jelas Agus.

Dia mengaku, kenaikan aliran dana masuk (capital inflow) ke Indonesia di enam bulan ini cukup baik di tengah kondisi perekonomian dunia yang melemah. Apalagi ketidakpastian semakin besar pasca Inggris memutuskan hengkang dari Uni Eropa (Brexit).

Akibatnya, dikatakan Agus, investor justru mengejar negara-negara dengan tingkat stabilitas ekonomi yang aman seperti Amerika dan Jepang karena saat ini dianggap sebagai periode risk off atau flight to quality.

"Tapi Indonesia ternyata bisa menyelesaikan tax amnesty dan APBN-P 2016, sehingga uang masuk ke Indonesia cukup besar. Dana itu masuk dari investor atau korporasi di sini yang punya dolar banyak, dilepas dolarnya. Sehingga kecenderungan nilai tukar rupiah menguat, ya karena itu," pungkas dia. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya