Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menargetkan harga daging sapi segar bisa turun di bawah Rp 100 ribu per Kilogram (Kg) dalam waktu dekat. Saat ini, harga daging sapi masih betah di kisaran Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per Kg.
Hal ini diakuinya usai blusukan ke Pasar Modern BSD dan Pasar Anyar, Tangerang, Banten, Minggu (7/8/2016). Daging sapi segar di Pasar Modern BSD dijual seharga Rp 130 ribu setiap kilogramnya, sedangkan di Pasar Anyar, harganya lebih rendah sebesar Rp 120 ribu per Kg.
Menurut Enggar, tingginya harga jual daging sapi di tingkat konsumen dipengaruhi mata rantai pasokan komoditas ini sejak dari impor, tempat penggemukan sapi (feedloter), pejagalan, sampai ke pedagang eceran di pasar.
Advertisement
Untuk diketahui, harga jual karkas dari pejagalan dibanderol Rp 88 ribu-Rp 90 ribu per Kg, sehingga harga daging sapi masih dipatok Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per Kg.
"Ada mata rantai yang panjang sejak dari impor, ambil produksi di penggemukan sapi, pejagalaan sampai ke konsumen. Nanti kita akan lihat cost structure-nya, berapa untung yang diambil karena pada dasarnya pengusaha boleh untung tapi tidak berlebihan yang akan menyengsarakan rakyat," tegas Enggar.
Target dalam jangka pendek, sambungnya, Kemendag akan menurunkan harga daging sapi di pasaran dengan harga di bawah Rp 100 ribu. Pemerintah akan meminta jaminan harga daging rendah tersebut kepada para pengusaha.
"Kalau mereka untung berlebihan, saya akan gelontorkan suplainya biar mereka terganggu‎. Targetnya harga daging sapi di bawah Rp 100 ribu per Kg, walaupun menurunkannya tidak mudah hanya dalam waktu 2-3 bulan saja," katanya.