Liputan6.com, Jakarta - ‎Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pengeluaran per kapita atau belanja rumah tangga di Indonesia mengalami peningkatan pada Maret 2016. Hal ini menjadi indikasi perekonomian Indonesia kini tengah menuju ke arah yang lebih baik.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pihaknya membagi pengeluaran per kapita ini dalam tiga kelompok, yaitu kelompok penduduk berpenghasilan rendah, kelompok penduduk berpenghasilan menengah dan kelompok penduduk berpenghasilan tinggi.
Dia menjelaskan, pengeluaran per kapita pada ketiga kelompok ini pada Maret 2016 mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2015. Pada kelompok penduduk berpenghasilan rendah, mengalami kenaikan dari Rp 371.336 per bulan pada Maret 2015 menjadi Rp 423.969 per bulan pada periode yang sama tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
"Pengeluaran per kapita dari kelas menengah ke bawah menunjukkan peningkatan," ujar‎ dia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Pada kelompok penduduk berpenghasilan menengah juga mengalami kenaikan pengeluaran per kapita dari Rp 752.615 per bulan pada Maret 2015 menjadi Rp 853.699 per bulan pada Maret 2016.
Hal yang sama juga terjadi di kelompok penduduk berpenghasilan tinggi dari Rp 2,096 juta per bulan pada Maret tahun lalu menjadi Rp 2,218 juta per bulan pada Maret 2016.
Suryamin mengungkapkan, peningkatan pengeluaran per kapita ini lantaran pertumbuhan industri manufaktur, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan menurunnya tingkat pengangguran. Hal ini juga menunjukkan daya beli masyarakat juga terus mengalami peningkatan seiring perbaikan kondisi ekonomi nasional.
"Dari sisi sektor industri manufaktur ini tumbuh, jumlah tenaga kerja meningkat, pengangguran menurun, dan ekonomi sedang menuju ke arah yang lebih baik. Kami tidak melihat terjadi penurunan daya beli, pengeluaran saja meningkat. Itu berdampak terhadap pendapatan masyarakat golongan menengah ke bawah. Dan pada akhirnya menurun tingkat kemiskinan dan ekonomi akan mengarah ke perbaikan," kata dia. (Dny/Gdn)