Liputan6.com, Jakarta - PTÂ Pertamina (Persero) dan Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) menyepakati kerja sama untuk mengelola minyak mentah Basrah Crude dari Irak milik Pertamina dengan skema crude processing deal (CPD).
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina dan SIETCO secara resmi bekerjasama dalam pengolahan minyak Pertamina di kilang SIETCO, yang terletak di Singapura. Meski begitu pengelolaan tersebut dieksekusi lebih awal pada Juni 2016.
Dwi menjelaskan, dengan skema CPD minyak mentah hasil produksi Pertamina di ladang minyak Irak tersebut diolah langsung pada kilang SITCO, kemudian hasil olahan berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung dibawa ke Indonesia.
"Crude yang belum dapat diproses di kilang dalam negeri, dengan produk BBM yang dapat dibawa ke Indonesia," kata Dwi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Baca Juga
SIETCO dipilih sebagai mitra melalui proses seleksi yang cukup panjang dari Januari hingga Mei 2016. Saat ini, SIETCO juga terdaftar sebagai salah satu Daftar Mitra Usaha Terseleksi (DMUT) ISC Pertamina.
Berdasarkan kesepakatan Pertamina dengan Shell, volume minyak mentah yang akan diolah adalah satu juta barel per bulan. Pertamina dapat memperoleh produk bahan bakar, termasuk Mogas, Aviation Fuel, Diesel, MFO, LPG, sesuai dengan kebutuhan Pertamina.
Dwi menuturkan, dengan cara tersebut dapat meningkatkan nilai tambah. Pertamina lebih efisien karena mengurangi pembelian BBM di pasar, dan dapat mengurangi impor BBM.
"CPD sejauh ini mampu menaikkan tingkat persaingan pada proses tender produk minyak di Pertamina. Oleh karena itu, kita melihat potensi untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan CPD di masa depan," lanjut Dwi.
Country Chairman/Presiden Direktur Shell Indonesia, Darwin Silalahi mengaku gembira dengan kemitraan CPD yang terjalin antara Pertamina dan Shell karena ini menjadi fondasi bagi Shell untuk mempunyai kerja sama yang lebih dalam dan bermakna dengan Pertamina sebagai salah satu perusahaan migas nasional terbesar di regional.
"Kami senantiasa berusaha meihat ruang kerjasama, dalam kesempatan ini satu kehormatan besar bagi kami jadi bagian dari Pertamina meningkatkan kemandirian energi," tutur Darwin. (Pew/Ahm)
Advertisement
Â